Teropongbarat.co|| SAMOSIR – Bupati Samosir Vandiko T. Gultom melakukan penanaman kopi di areal Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) di Desa Hariara Pintu Kec. Harian, 24/05.
Sebanyak 1.000 batang bibit kopi ditanam bersama Kepala BBPPTP Medan, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan (BBPPTP)diwakili Namsen Girsang , Plt. Kadis Ketapang dan Pertanian Tumiur Gultom, Camat Harian P. Hartopo Manik dan Kelompok Tani Maju Tani. Selain kopi, juga ditanam alpukat dan pohon.
Dalam mendukung Kawasan Pertanian Terpadu (KPT), melalui sinergitas dengan Kementerian Pertanian, Bupati Samosir menyerahkan alsintan berupa 5 unit Cultivator dan 5 unit pompa air kepada kelompok tani pengelola KPT.
Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri pertanian yang tetap memberikan bimbingan dan bantuan dalam mengembangkan KPT. Disampaikan, agar seluruh kelompok tani penerima dapat memanfaatkan bantuan dengan baik.
“Seluruh benih betul-betul ditanam, jangan dijual, dibagikan kepada kelompok tani dan ditanam. Mari kerjasama, kita sukseskan pertanian di Kabupaten Samosir” ucap Vandiko.
Menurut Bupati, pengembangan KPT tidak bisa sukses apabila hanya ditangani pemerintah, akan tetapi perlu dukungan dan kerjasama dari seluruh kelompok tani. Menghimbau petani untuk bekerjasama dan tidak mudah terpancing dengan issu yang dapat menghambat pengembangan KPT. Lebih lanjut, Bupati Samosir mengajak masyarakat untuk menggunakan pupuk organik dan tidak bergantung pada pupuk kimia. “Pemkab Samosir akan tetap melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik kepada kelompok tani. Saya menghimbau, mari kita sukseskan pertanian di Samosir dengan pupuk organik. Hasil pertanian dengan pupuk organik tidak kalah dengan pupuk kimia, mari manfaatkan dengan baik” ajak Bupati kepada petani.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Samosir menegaskan agar Dinas Ketapang dan Pertanian melakukan pendampingan sehingga apa yang ditanam benar-benar membuahkan hasil yang mensejahterakan petani dan masyarakat. “Semoga KPT dapat berjalan dengan. Petani sejahtera masyarakat sejahtera” tutup Vandiko.
Kepala BBPPTP diwakili Namsen Girsang, mengatakan kopi merupakan komoditi perkebunan penghasilan devisa negara. Seiring berkembangnya jaman, perlu pengembangan produk kopi organik dan untu itulah BBPPTP melakukan pengembangan pertanian kopi organik dengan benih yang unggul, bermutu, bersertifikat serta bebas dari residu pestisida sehingga dapat diterima dipasar global.
Namsen Girsang menambahkan bahwa Kabupaten Samosir merupakan salah satu daerah perluasan tanaman kopi. Untuk Tahun 2023 mendapat bantuan 50 ribu batang bibit kopi Arabika, Pupuk organik 10 ton, dan NPK sebanyak 2,5 ton dengan total bantuan sebesar Rp. 383 juta rupiah.
Diharapkan petani dapat menjadi lokomotif membangkitkan pertanian dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia khususnya Sumatera Utara. Melalui pengembangan kawasan tanaman kopi di KPT, Kabupaten Samosir memiliki produk olahan sendiri yang bebas residu pestisida dengan nama khas.
Ketua kelompok Tani Saut Tani, Sahala Situmorang , mengucapkan terima kasih atas bantuan pemerintah untuk kemajuan pertanian di KPT.
“Kami merasa bersyukur dan akan berjuang supaya kami bisa sejahtera dan menyekolahkan anak-anak dari hasil pertanian” kata Sahala bersama ketua kelompok lainnya.
Alpukat bersertifikat 200 batang, 200 batang makadamia bantuan BKSDA Sumut akan ditanam sebagai konservasi dikawasan pertanian.
(Timbul.S)