Kutacane, Teropong Barat Com. | Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara, melalui Dinas Sosial, melakukan penjemputan terhadap dua anak yatim kurang mampu dari Panti Asuhan Keluarga Bunga Bakung, Laudah, Kaban Jahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu 5 Juli 2023, belum lama ini.
Penjemputan langsung dikomandoi oleh Kepala Dinas Sosial Aceh Tenggara, Bahagia Wati,SPD,MM, bersama Direktur RSUD H. Sahudin Kutacane, dr. Bukhari Pinim, dan sejumlah staf dari kedua instansi tersebut, serta dari politisi partai PkB Aceh Tenggara Muharri Desky.
“Dijemput, karena orang tua dari anak-anak itu (Ibunya), meminta uluran tangan kepada pemerintah untuk memfasilitasi penjemputan anak-anaknya yang telah terpisah sejak enam tahun silam,” jelas ibu Bahagiawati itu.
Menurut ibunya, kata Bahagia, anak-anak itu terpisah dari orang tuanya, sejak kepergian ibunya sebagai TKW ke negeri Jiran Malaysia, pada enam tahun silam, dan awalnya dititip kepada saudara angkat ibu dari anak tersebut, namun berujung hingga penelantaran sampai dengan diserahkan sebagai warga panti asuhan kristiani.ujarnya.
“Anak-anak itu sempat terlantar sebagai pemulung barang bekas di sekitaran Kota Kaban Jahe, terjaring razia Satpol PP dan diserahkan kepada Dinas Sosial setempat, hingga lalu diserahkan ke panti asuhan tersebut,” ungkap Bahagia kepada sejumlah jurnalis Aceh Tenggara.
Kepala Bidang Pelayanan Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Karo, Johan Ginting, menjelaskan penyerahan anak-anak itu dari Satpol PP setempat, terjadi sekira empat tahun silam, namun karena tidak memiliki keluarga, lalu diserahkan ke panti asuhan.
Oleh karena itu bahwa,”Saat itu, ada sekitar tujuh anak yang terlantar diserahkan oleh petugas Satpol PP, tiga diserahkan ke panti asuhan muslim, dan empat diserahkan ke panti asuhan kristen. Sebelum diserahkan ke panti asuhan, terlebih dahulu ditanyai kepada anak-anak, mengenai anutan kepercayaan,” Paparnya. .
“Karena mengaku sebagai umat kristen, lalu anak-anak itu diserahkan ke Panti Asuhan Keluarga Bunga Bakung. Sejak itu anak-anak yang dimaksud sudah berada di panti asuhan tersebut,”ujarnya.
Sementara itu bahwa awalnya Penyebab Menjadi TKW Terpisah Dengan Anak
Hadimah, ibu dari SR (11 th) dan PZ (8 th) warga Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara, selaku orang tua dari kedua anak-anak yang diserahkan ke Panti Asuhan Keluarga Bunga Bakung, Laudah Kaban Jahe Kabupaten Karo Sumatera Utara, mengatakan keberadaan anaknya di panti asuhan tersebut, diketahui olehnya sejak empat tahun silam.
“Kami terpisah sejak saya berpergian sebagai TKW ke negeri Jiran pada enam tahun lalu. Sebelum berpergian, saya menitipkan anak-anak kepada saudara angkat saya yang berada di Kota Kaban Jahe. Dan selalu setiap bulan mengirimi belanja kepada mereka,” katanya.
Dikatakannya, berpergian dirinya sebagai TKW ke negeri Jiran, untuk membutuhi belanja anak-anak yang telah ditinggal suami (Almarhum). Saat itu, SR masih berusia lima tahun dan PZ berusia dua tahun. “Namun belanja anak-anak, selalu saya kirimin. Selalu saya kirimkan senilai Rp3 hingga 4 juta perbulan,” Jelasnya.
“Namun setelah mengetahui anak-anak terlantar, dan hingga masuk ke panti asuhan, kiriman belanja saya hentikan. Anak-anak diketahui tinggal di panti asuhan, atas laporan dari kerabat yang tinggal di Kota Medan, Sumatera Utara,” Paparnya.
Selanjutnya bahwa setelah bisa kembali dari negeri Jiran, kata dia, dirinya berupaya untuk melakukan penjemputan, namun terbentur dengan biaya, dan administrasi dari pemerintah kabupaten, sehingga dirinya meminta bantuan kepada Pj Bupati Aceh Tenggara, Pak Syakir melalui warga sekitar.
Sementara itu, Direktur RSUD H. Sahudin Kutacane, dr. Bukhari Pinim, menyebutkan penjemputan anak warga pantai asuhan tersebut, sangat dramatis, dan penuh dengan bantuan dari beberapa pihak, termasuk dari Ketua DPRD Kabupaten Karo, Iriani Br Tarigan.
Menurut dia, dirinya dipercaya oleh Pj Bupati Aceh Tenggara, Drs. Syakir, M. Si, sebagai pendamping dari Dinas Sosial Aceh Tenggara, sangat merasa haru terhadap tugas yang dipercayakan tersebut, yang melibatkan dari Ketua DPRK Aceh Tenggara, Denny Febrian Roza, hingga sampai dengan Ketua DPRD Kabupaten Karo tersebut, juga terlihat di area penjemputa itu dari politisi partai PKB Aceh Tenggara Muharri Desky (sadikin)