Jakarta | Isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang diarahkan ke Prabowo Subianto seperti pemilu-pemilu lalu kembali kencang dihembuskan belakangan ini, atau menjelang Pemilu 2024.
Sebagaimana diketahui, isu HAM selalu muncul setiap lima tahun dan sepertinya menjadi salah satu bahan untuk melemahkan langkah Prabowo menjadi Presiden.
Koordinator Koalisi Tanpa Partai, Hengki atau yang akrab disapa Bang Eky merasa isu tersebut sudah tidak relevan lagi jika harus kembali dilempar untuk menjegal atau melemahkan Prabowo.
“Sudahlah, jangan pake isu itu mulu (pelanggaran HAM), ayolah lebih positif, jangan selalu membuat suasana panas terus,” ujar Bang Eky, Sabtu (29/7/23).
Daripada sibuk saling serang, terlebih dengan isu-isu yang sudah basi, Bang Eky menyarankan agar semua pihak lebih fokus mencari dukungan dengan hal-hal positif. Menurutnya, pemilu 2024 nanti harusnya lebih nyaman untuk Prabowo, karena sebelumnya pernah bersanding dengan Partai PDIP yang saat ini mendorong Ganjar Pranowo sebagai Capres.
“Kita kaya lupa, Megawati dan Prabowo sudah pernah berjuang bersama pada 2009 lalu, trus 2017 saat maju jadi Gubernur DKI berdampingan dengan Sandiaga Uno, Anies Baswedan didukung sama Prabowo,” paparnya.
“Trus sekarang, lagi-lagi muncul isu HAM, lah pikun atau gimana, ‘Ingat Rasanya, Lupa Orangnya’ atau gimana, ingat rasa dukung capres cawapres, tapi lupa dulu yang didukung siapa?,” tambahnya.
Melihat kondisi tersebut, Bang Eky justru menganggap bahwa Prabowo satu-satunya kandidat yang tidak ada beban. “Kayanya Prabowo paling Kuat ya, karena selain pernah berjuang bersama PDIP, Prabowo juga siap masuk kabinet yang dipimpin oleh Jokowi yang sebelumnya sebagai rival. Nah ini kayanya bakal jadi kerja keras untuk relawan Ganjar untuk memenangkan pilpres 2024 atau mewujudkan kemenangan ‘Hattrick’ untuk PDIP, begitu juga dengan relawan Anies,” tandasnya.*
(Eric)