JAKARTA | Imam Masykur, seorang pemuda berusia 25 tahun asal Gampong Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, ditemukan meninggal dunia akibat dugaan penganiayaan oleh oknum Paspampres di Jakarta. Kasus ini saat ini tengah dalam proses penyelidikan oleh Pomdam Jaya.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Hukum Tata Negara (HIMATARA) UIN Ar-Raniry, Rieza Alqusri atau yang lebih dikenal Rieza itu mengecam keras tindakan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum Paspampres terhadap warga Bireuen ini, yang berakhir dengan kehilangan nyawa Imam Masykur.
“Kami, sebagai Pengurus HIMATARA UIN Ar-Raniry, dengan sungguh-sungguh mengecam perbuatan biadab ini. Kami meminta kepada Presiden Jokowi untuk segera memberhentikan secara tidak terhormat pelaku yang diduga sebagai oknum Paspampres. Kami juga mendesak penegak hukum dan lembaga terkait untuk mengusut kasus ini secara menyeluruh. Tidak ada tempat bagi tindakan kejam semacam ini dalam masyarakat kita,” tegas Rieza dalam kesempatan bertemu dengan media.
Berbagai video terkait tragedi ini telah tersebar di media sosial. Dalam salah satu video tersebut, Imam Masykur tampak mengalami penyiksaan yang mengerikan, dengan hampir seluruh bagian punggungnya mengalami luka-luka. Sementara dalam video lainnya, terdengar suara yang diduga berasal dari Imam Masykur meminta bantuan kepada keluarganya, termasuk Said Sulaiman, untuk mencarikan uang sejumlah 50 juta rupiah.
Ketua Umum Himatara UINAR tersebut berharap agar tindakan tegas segera diambil untuk mengadili pelaku dan memastikan keadilan bagi keluarga korban. Semoga Imam Masykur mendapatkan keadilan yang pantas atas peristiwa tragis yang menimpanya. (TIM)