BANTAENG TEROPONG BARAT. CO, – Malam hari biasanya digunakan oleh bikers untuk kumpul bareng atau kopdar. Namun berbeda dengan Riders Muslim Bantaeng (RMB) mengisi Malamnya dengan pengajian.
Pengajian tersebut bertempat di rumah tahfidzul Qur’an Al Barokah Kelurahan Bonto Sunggu, Kecamatan Bissappu. Selasa (5/9).
Acara pengajian dihadiri oleh anggota Riders muslim Bantaeng dan puluhan jamaah dari santri rumah tahfidzul al barokah ini disaksikan juga secara live streaming di Facebook.
Hadir sebagai penceramah Ustadz DR. KM Hamzah Izrail, MA pimpinan Ponpes As’adiyah
Adapun tema yang diangkat yakni “Memilih pemimpin yang ideal sesuai dengan pandangan Islam”.
Rangkaian acara yang berlangsung mulai pukul 20.00 ( ba’da Isya) hingga pukul 22.00 wita ini dibuka oleh master of ceremoni (MC) ustadz Muh Amir, S.Pdi.
DR KM Hamzah Izrail, MA mengapresiasi kehadiran Riders muslim Bantaeng, apalagi dengan adanya program pesantren yang mampu mengedukasi masyarakat.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa tema yang diangkat pada kajian itu sangat tepat dan mendasar dan juga mampu membantu memberikan pemahaman serta kedewasaan dalam mencari seorang pemimpin, apalagi di tahun politik 2024 tersebut, kata Hamzah Izrail yang juga Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Bantaeng.
“Selamat kepada Riders muslim Bantaeng, teruskan kegiatan ini, jangan sampai kendor,” ucap DR. Hamzah Izrail.
Sementara itu Ketua Riders Muslim Bantaeng dalam keterangan singkatnya mengatakan In shaa Allah pengajian ini akan dijadikan agenda rutin,” jelas Taufik Akbar.
Dia menambahkan kita mengisi kegiatan kopdarnya dengan menggelar Pengajian dikediaman salah satu anggotanya.
Komunitas motor dikenal bukan hanya touring, aksi sosial dan kumpul di tempat kopdaran, melainkan bisa diisi dengan kegiatan positif lainnya, diantaranya dengan duduk bersama mendengarkan ceramah.
“Ini selaras dengan motto RMB yakni Brotherhood, Religion and Social,” kata Opick.
Dia mengungkapkan bahwa kegiatan kopdar kali ini sengaja digelar dengan mengadakan Pengajian, bertujuan agar para anggota mendapatkan pembekalan dari sisi riligi.
“Kegiatan ini juga digelar untuk mempererat tali silaturahmi dan terlebih untuk menyakinkan kepada pihak keluarga anggota bahwa komunitas itu bukan kayak geng-geng motor,” pungkasnya.
Pengajian ini ditutup dengan sebuah do’a dan dilanjut dengan ngopi bareng dengan penuh keakraban sesama riders. (Opick)