ACEH TIMUR , TEROPONG BARAT – Drs.Anwar Idris Anggota Komisi VII DPR RI meminta pemerintah untuk cepat bergerak membantu dan menyelidiki kasus gas beracun, sehingga menyebabkan puluhan warga Desa Panton Rayeuk, Kecamatan Banda Alam mengalami sesak nafas dan muntah-muntah dan harus di larikan kerumah sakit, akibat gas beracun dari aktivitas pengeboran sumur minyak PT Medco E&P Malaka di Kabupaten Aceh Timur.
Akibat kasus gas beracun tersebut, Anwar Idris sangat geram atas ketidakbecusan penanganan polusi gas beracun dari operasional PT Medco, karena sudah terjadi beberapa kali.
Drs Anwar Idris melayangkan teguran keras kepada manajemen PT Medco, dan meminta pemerintah khususnya Kementrian ESDM dan Kementrian LHK, serta instansi terkait, agar segera turun ke lokasi membantu warga dan mengambil langkah-langkah penanganan terhadap korban secara cepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Apabila tidak segera ditindaklanjuti, dan terus terjadi pembiaran polusi gas beracun yang sangat membahayakan penduduk, maka melalui Komisi VII DPR RI saya usulkan PT Medco untuk diberi sanksi tegas, bahkan saya siap merekomendasikan perusahaan ekspolari migas tersebut ditutup dan dihentikan operasionalnya di Aceh Timur.
“Karena menurut Anwar Idris persoalan keracunan akibat gas PT Medco ini, sudah beberapa kali terjadi dan sangat mengancam keselamatan masyarakat”
Kami minta pemerintah harus segera bergerak cepat, menangani kondisi buruk ini, karena sangat merugikan masyarakat, ucap Anwar Idris geram.
Akibat keracunan gas aktivitas PT Medco di CPO Sumur Alur Siwah, Kecamatan Nurussalam, menyebabkan puluhan warga Desa Panton Rayeuk, Kecamatan Banda Alam harus dirawat secara intensif dan sebagian lainnya, harus mengungsi ke kantor camat.
Menurut informasi, saat ini pihak perusahaan telah turun kelapangan dan membantu memberi penanganan kesehatan kepada korban. (ZK)