“Jangankan dipenjara, Korban Nyawa Sekalipun demi harga diri dan penindasan perusahaan pada rakyat siap kita pertaruhkan” H Sairun, S.Ag
Subulussalam Aceh Teropongbarat.co. Pernyataan Dua Oknum DPRA asal kota Subulussalam yang menuding dan menjustis H.Sairun Plt Sekda Mantan Narapidana menjadi polemik penilaian negatif bagi dua anggota DPRA yang seolah-olah merasa dianya orang paling baik dimuka Bumi ini. Ujar salah seorang Aktivis Mukaribin Pohan,SH.I
Menurut Aktivis Aceh Singkil Mukaribbin Pohan, SH.I ” [31/10 09.54] Kedua Oknum DPRA itu kami nilai hanyalah Cari Panggung, seolah olah DIANYA Orang Yang Sangat Baik.
“Pernah penjara karena membela Hak Hak Rakyat Kaum Dhuafa Jauh Lebih Baik, dari pada orang yang merasa dirinya sudah baik, dan selalu berpura-pura untuk baik.” Jelas Aktivis Singkil-Subulusalam tersebut.
Bahkan sejumlah negarawan seperti Soekarno, yang merupakan Mantan presiden Indonesia sekalipun demi membela bangsa dan negara juga pernah dipenjara. Jadi jelas Oknum DPRA yang nyinyir dipernyataan Oknum DPRA itu, hanyalah cari panggung untuk kepentingan politik sesaat, bukan dalam hal berusaha membangun daerah dengan Komitmen POLITIK GAGASAN untuk membangun daerah secara utuh dan menyeluruh tapi politik yang dibangun Politik mengkambing hitamkan” demikian ungkap Mukaribbin Pohan SH.I.
Dikompirmasi H. Sairun Plt Sekda Subulusalam terkait pernyataan DPRA yang diduga Cari Panggung tersebut, pada Awak Medya ia menceritakan perjalanan pembelaan hak-hak dasar masyarakat 22 desa di Aceh Singkil saat itu, menurutnya
“Setelah saya keluar dari penjara perjuangan kita tidak berhenti sampai disitu, jangankan penjara, korban NYAWA sekipun dipertaruhkan demi membela Harga Diri & mempertahankan hak kita yang dirampas oleh pihak perusahaan. Hari ini kebenaran itu kita buktikan dengan dinyatakan oleh BPN Pusat bahwa lahan sawit seluas 745 Ha. Lahan diluar Areal HGU telah ditanami sawit berada diluar areal HGU. lahan seluas itu diserahkan kepada masyarakat 347 Ha . Dan 400 Hektar diserahkan kepada Pemerintah Aceh Singkil artinya perjuangan kita BUKAN SAJA dinikmati oleh masyarakat 22 Desa tapi juga dinikmati oleh Pemerintah Aceh Singkil. Hari ini masyarakat luas tau, lahan itu diserahkan oleh Gubernur Aceh, turut hadir Kadis Sosial Aceh Alhudri dan H.Asmsuddin serta Bupati Safriadi oyon. Memang saya Nara pidana tapi saya BUKAN PENJAHAT seperti yang dituduhkan oleh Hj Asmidar dari partai PA dan H.Asmauddin dari partai demokrat digedung dewan perwakilan Aceh TERLALU KEJAM pernyataan Hj Asmidar dan direstui oleh H. Asmauddin menjastifikasi mantan Nara pidana dan seolah-seolah tidak memahami kondisi yang terjadi sebenarnya.” Jelas H.Sairun, S.Ag.M.Si Tokoh masyarakat Pejuang Aceh Singkil itu.
” kita mengapresiasi terhadap perjuangan Pak Sairun dimasa itu. Sepengetahuan saya waktu itu, Sairun koordinator demontrasi, kemudian terjadi anarkis yang dilakukan masyrakat terkait pengrusakan Kantor Bupati Aceh Singkil. Masyarakat yang melakukan anarkis, Karena Ustad Sairun waktu itu sebagai koordinator penanggung jawab demontrasi, maka demi taat Hukum Ustad Sairun mempertanggung jawabkan perbuatan masyarakat tersebut. Maka hal ini kami apresiasi kepada niat dan perjuangan Pak Sairun. Taat Hukum demi masyarakat tertindas yang dibelanya, ujar Pohan.//Tim.. Antoni Tin