“Kepeduliaan kita pada sesama, tanpa kita sadari kita telah hidup berlebihan, makan minum, tempat tinggal, pakaian serba kemewahan namun di sekeliling kita ternyata Harus menahan lapar berkepanjangan.” A.Tin.
Muara Batu batu, teropongbarat.co. Menyedihkan Sebuah keluarga yang hidup bertahun tahun menderita sakit tak kunjung sembuh. BADAN dan Ibu Nurbaiti Pasangan Suami istri terbaring sakit selama bertahun tahun, anak putus sekolah, rumah yang tak dialiri listrik warga yang tak bernasib baik ini, tinggal di kampung Muara Batu Batu kecamatan Runding Kota Sada Kata Subulussalam.
Diketahui telah sakit selama 4 tahun Lamanya. Melihat keprihatinan inilah KNPI kota Subulussalam mengunjungi pasangan Suami-Istri kaum Dhuafa yang tinggal di Kampung Muara Batu Batu kecamatan Runding.(01/11/).
KNPI Subulussalam saat mengunjungi pasangan Suami-Istri terbaring sakit menahun, rumah tidak dialiri listrik, anak putus sekolah. Tak terlihat kebahagian dipelopak mata kedua orang tua yang terbaring sakit itu. Ujar Edi Sahputra Bako.
Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda Ke 95 Tahun 2023, Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Kota Subulussalam melaksanakan kegiatan Sosial. Peduli pada Masyarakat DAS.
Saat dimintai keterangan perihal Kaum Dhuafa yang butuh uluran tangan beliau menyampaikan sebagai Ketua KNPI Edi Sahputra Bako bahwa hari ini bersama rekan-rekan Pengurus Kecamatan KNPI Rundeng mengunjungi Kaum Dhuafa Bapak Badan usia 44 Tahun warga Kampong Muara Batu batu Kecamatan Rundeng.
Dari catatan Kisah pilu yang dihadapi Bapak Badan panggilannya, sudah 4 Tahun lamanya mengalami Sakit Paru dan sekarang Kondisinya terbaring lemas, susah untuk bangun, ditambah lagi kondisi Istrinya Ibu Nurbaiti juga tampak menderita sakit Stroke selama hampir 2 Tahun terbaring dan tidak bisa berdiri, mereka juga dikarunia 4 Orang anak yang relatif masih usia Balita.
Dari pasangan Badan dan Nurbaiti ini tampak memprihatinkan anak yang paling TUA baru memasuki sekolah kelas 6 SDN, namun saat ini harus ikut memikul beban orangtuanya dan terpaksa putus sekolah demi merawat adik adik dan orang tuanya yang Sedang sakit sakitan.
Tampak kondisi kebutuhan hidup mereka menunggu EMPATI dari saudaranya dan terkadang untuk makan sehari-hari merekapun, tak terpenuhi. Bahkan dari penuturannya SERING MENAHAN LAPAR. Rumah tempat tinggal terlihat bocor, letak posisi rumahpun berada langsung DIBIBIR SUNGAI tanpa ada aliran listrik. Saat ini hanya karena kebaikan tetangganya lah untuk penerangan menyambungkan arus listrik satu buah bola lampu kerumahnya.
“Keberadaan dan kondisi Pak Badan awalnya disampaikan warga pada kita, atas dasar kondisi ini kita berempati TERPANGIL untuk datang mengunjungi Bapak Badan dan keluarganya, hari ini kita datang membawa SEDIKIT SEMBAKO berupa beras, minyak goreng dan telur, kemudian kita akan coba membantu untuk memasang jaringan meteran listrik kerumah beliau melalui kerjasama dengan pihak PLN Subulussalam, dan selanjutnya kita berupaya untuk membantu mendampingi proses berobat beliau.” Ujar Edi Ketua KNPI kota Subulussalam usai menyampaikan kepeduliaannya pada Masyarakat Daerah Aliran Sungai tersebut.//Anton Tinendung**