Editorial Potret Pemimpin Sada Kata
Subulussalam, teropongbarat.co. H.Affan Alfian, SE Walikota Subulussalam tampak tetap bersemangat mengejar berbagai prestasi di ujung Masa Jabatannya yang terbilang beberapa hari lagi.
Apresiasi dari pemerintah pusatpun terus mengalir disaat tekanan dan kritikan kaum aktivis dan oposisi pemerintahan Bintang-Salmaza.
Jargon BISA(Bintang-Salmaza) mungkin tergores, harus berpisah antara Walikota dan Wakilnya. Beda jalan di persimpangan arah dan kesempatan untuk menciptakan arus politik yang semakin dinamis atau bahkan semakin Memanas ditahun Politik 2024 ini.
Posisi Partai Demokrat, dan Partai Hanura dikota Subulussalam saat ini, bukan hanya WARNA PARTAI yang berbeda, namun di indikasikan Partai Demokrat lebih berperan sebagai OPOSISI walau berada ditubuh pemerintahan Kota Subulussalam, hingga Partai Hanura dan kadernya lebih berhati-hati untuk melakukan komunikasi Politik, dalam merapkan Politik anggarnnya sebagai orang yang paling berkuasa atas penggunaan Anggaran sebagai Walikota Subulussalam.
Partai Golkar Kota Subulussalam sampai saat ini belum menunjukkan peran OPOSISINYA baik di legeslatif(DPRK) maupun gerakan kadernya yang cenderung masih Koperatif dan bersinergi dengan Pemerintah Kota Subulussalam. Peran Partai Golkar mungkin masih melihat situasi kondisi linier dan waktu yang tepat untuk mengambil posisi sebagai penentu arah dan kebijakan sosial, politik dikota Subulussalam. Sebagai Partai Paling berpengalaman sekaligus Partai tertua itu. Hingga langkah CATUR Politiknya benar benar harus diperhitungkan matang. Pesan tersimpulkan ” Lebih Baik DIAM SAJA SESAAT untuk menyusun strategi Politik berkelanjutan.”
Berbeda lagi dengan Posisi Partai Amanat Nasional(PAN), terlihat dengan mengubah bargaining sikap politiknya pada pemerintahan Kota Subulussalam yang dinamis. Kader PAN dilegeslatif juga tidak menunjukkan perannya 100 persen sebagai OPOSAN. Karena memang tak selamanya dibutuhkan jadi Oposisi. Terbukti dari sidang sidang dan Paripurna pengesahan APBK atau perubahan APBK Kota Subulussalam, Kader PAN cenderung koperatif dan tidak melakukan kritikan berbasis analisis dalam bedah APBK saat kelangsungan berjalannya paripurna. Dapat dikatakan Situasi Partai Amanat Nasional Kota Subulussalam masih dilingkup POSISI SETENGAH HATI.
Pengamat politik Kota Subulussalam memprediksikan bahwa Peran Partai Golkar dan Partai PAN akan menunjukkan peran OPOSISINYA di masa Affan Alfian Bintang tidak menjabat lagi, atau pada saat Menteri Dalam Negeri sudah menetapkan Penjabat Walikota Subulussalam, barulah mungkin kedua Partai ini menunjukkan perannya sebagai Oposisi tulen dengan menggali potensi serta kelemahan pemerintahan dengan landasan pikiran, faktual melakukan evaluasi menyeluruh atas semua kinerja Bintang-Salmaza selama Masa Jabatannya, bahkan akan berkolaborasi dengan aparat penegak hukum, para kekuatan profesional Non pemerintah dalam meningkatkan elektabilitas kedua Partai yang saat ini menjadi Unsur Pimpinan di DPRK Subulussalam tersebut.
H. Affan Alfian Bintang, SE Walikota Subulussalam sejauh ini tidak mau ambil pusing, karena memang latar belakangnya bukanlah murni sebagai Politikus hebat. Tetapi latar belakangnya dari kehidupan harmoni masyarakat lapisan bawah, dari kehidupan perdagangan umum, yang didukung arus bawah, para kaum dhuafa, pedagang Kampong, dan menjadi wadah sahabat semua suku. Loyalisnya sulit diperhitungkan lawan lawan politiknya. Sejauh ini Affan Alfian Bintang beserta keluarga besarnya masih terus menunjukkan ketenangan, kebahagian bersama keluarga, sahabat, dan Kaum Loyalisnya baik dipemerintahan kota Subulussalam maupun para pendukungnya yang tersebar luas di perkampungan Wilayah Bumi Sada Kata Syeh Hamzah Fansuyri Kota Subulusslam.//A.tin**