Polemik Kesenjangan Memaknai Pancasila Sebagai Ideologi Antar Generasi Di Era Reformasi dan Demokrasi

TEROPONG BARAT

- Redaksi

Sabtu, 25 November 2023 - 23:13 WIB

40115 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Depok — Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto menyampaikan komitmen bahwa FISIP UI terus mengembangkan diskusi tentang Pancasila dengan pendekatan budaya bersama Fakuktas Ilmu Budaya (FIB), Psikologi, dan Makara Art Center.

“Ada kesenjangan antar generasi dalam memandang dan memahami Pancasila sebagai ideologi. Anak muda saat ini cenderung mempraktikkan kehidupan yang baik dan humanis tetapi jarang mengaitkannya dengan Pancasila, ujar Prof. Semiarto Aji Purwanto di acara Forum Discussion Group “Telaah 25 Tahun Implementasi Pancasila Di Era Reformasi” yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sosial dan Politik, FISIP UI dan Forum Komunikasi Purnawirawan TNI/ Polri di Auditorium Juwono Sudarsono, FISIP UI, Depok, Sabtu (25/11/2023).

Kehidupan berbuat baik dan humanis sesungguhnya  itu bukti bahwa Pancasila ada dalam jiwa dan raga rakyat Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pendidikan Pancasila mesti relevan dengan perilaku dan kebiasaan masa kini bukan sekedar dengan romantisme heroik perjuangan kemerdekaan. Sebab, generasi muda mengahadapi dan hidup di dalam ragam multi ideologi.

Kemudian, pengaruh konektivitas informasi melalui internet yang tersedia dalam gadget sangat luar biasa dampak dan pengaruhnya. Karena hal yang terjadi di dunia luar sana bisa kita ketahui dalam genggaman. Inilah yang dihadapi oleh generasi muda saat ini maka perlu agregat kuat dan adaptasi dalam menyampaikan pendidikan Pancasila.

Baca Juga :  BPP PAI Memperpanjang Masa Penerimaan Pendaftaran PKPA di Wilayah Aceh

Sementara itu, Dosen Ilmu Pancasila Universitas Kristen Indonesia (UKI), Dr. Audra Jovani, MPS mengatakan bahwa Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan, sains, riset dan teknologi artinya Pancasila dilihat dari berbagai paradigma yang bersumber dari luar maupun dari dalam kearifan lokal masyarakat di Indonesia. Baik itu kepercayaan lokal, adat istiadat maupun kebiasaan-kebiasaan yang diformulasikan oleh para founding fathers bangsa kita sebagai dasar dan falsafah negara.

“Mengapa kita fokus pada Pancasila sebagai teknologi karena kita tidak bisa pungkiri bahwa kita hidup di era informasi terbuka” ujar Audra Jovani.

Teknologi berkembang pesat sekali. Sebab, ada istilah yang mengatakan barang siapa yang bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan teknologi maka ia yang mampu bertahan. Dengan Pancasila, kita sadar dan sepakat bahwa sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, itu keniscayaan dari nilai -nilai Pancasila.

Baca Juga :  BREAKING NEWS: Gerindra Rekomendasi Dr. H. Said Mulyadi S.E., M.Si dan Saiful Anwar untuk Pilkada Pidie Jaya

Ideologi Pancasila yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal dianggap paling tepat sebagai dasar dan falsafah hidup bangsa Indonesia.

Berangkat dari paradigma lokal, Pancasila sebagai sumber ilmu pengetahuan membuka keterlibatan kajian dari berbagai macam disiplin ilmu. Artinya ilmu Pancasila bukan dari satu disiplin ilmu saja melainkan berasal dari ilmu eksakta melainkan juga dari ilmu sosial humaniora karena semuanya itu ada keterkaitan baik itu teknologi, perilaku dan bertingkah laku.

Bila Indonesia tidak mengikuti perkembangan teknologi maka kita tertinggal. Namun, kita harus memperhatikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari seperti kebersamaan, gotong royong, humanis dan saling menghargai. Sebab, Indonesia dikenal dengan keramah-tamahannya dan itu adalah kebiasaan dan adat istiadat yang ada dalam masyarakat.

Kedepannya, kami melakukan riset kolaboratif dengan agenda riset-riset bersama terkait dengan Pancasila sebagai dasar dan falsafah hidup bernegara yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan perilaku sosial khususnya generasi penerus bangsa yakni Generasi Milenial dan Gen Z. Sehingga Pancasila terus membumi di seantero negeri dan di dalam jiwa, hati dan raga setiap manusia Indonesia, tutup Audra Jovani.

Berita Terkait

Ekrafest 2024 – Perayaan Hari Ekonomi Kreatif Nasional: Bentuk Penghargaan Terhadap Ekosistem dan Seluruh Pelaku Ekonomi Kreatif di Tanah Air
Cawagub Aceh Dek Fad Silaturrahmi ke Rhoma Irama
Naslindo Sirait : Musik Tradisional Pakpak Dapat Dicintai, Digunakan Dan Dikembangkan Oleh Generasi Muda Pakpak Bharat
Dr. Naslindo Sirait : Ada Sanksi Bahkan Hingga Pemberhentian Jika ASN Tidak Netral Dalam Pilkada
Zulfikar Mendukung Sepenuhnya Ormas Bara JP Menjadi Partai BARA JP
Netralitas ASN Dalam Pilkada 2024 Wajib Dan Harus Dilaksanakan
Sekjen DPP BaraJP Harap Stanting Pada Tempatnya Yang Mengkelola
Stanting Tidak Akan Terwujud Jika Yang Menangani Bukan Bidangnya.

Berita Terkait

Minggu, 27 Oktober 2024 - 17:02 WIB

PDIP Batu Bara Rakercabsus Pemantapan Pemenangan Edy-Hasan dan Zahir-Aslam

Minggu, 27 Oktober 2024 - 16:37 WIB

Cagubsu/Wagubsu Edy – Hasan dan Cabup/Cawabup Batu Bara Zahir – Aslam Peragakan Cara Mencoblos yang Benar

Minggu, 27 Oktober 2024 - 15:38 WIB

Koramil 1426-06/Mapsu Kodim 1426 Takalar Bersama Warga Kerja Bakti Bersihkan Saluran Air  

Minggu, 27 Oktober 2024 - 15:29 WIB

Menjelang Pilkada Serentak Babinsa Jajaran Kodim 1426 Takalar Rutin Komsos Dengan Warga Binaan

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 23:43 WIB

6 Ranting PP Air Putih Deklarasi Menangkan Paslon Bupati Zahir-Aslam

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 23:30 WIB

Pjs. Gubernur Sudirman: Dialog Kerukunan Antar Umat Beragama Sangat Pentin

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Bawaslu Sumut Adakan Focus Grub Discussion Pengawasan Partisipasi Pemilihan Serentak 2024 Ini Saran Aktivis Langkat

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 15:21 WIB

Kembali Jabat Ketua MABMI Batu Bara, Syafi’i Nyatakan Siap Menangkan Zahir-Aslam dan Edy-Hasan

Berita Terbaru

GAYO LUES

Menyala! Warga Kampung Badak Nyatakan Sikap Dukung GAESSS

Minggu, 27 Okt 2024 - 14:58 WIB