Editorial teropongbarat.co. – Banyak Politisi OPOSISI & Aktivis abu-abu memprediksi bahwa Partai Hanura Kota Subulussalam untuk tahun Politik 2024, Kursinya jauh akan Melorot dari 4 Kursi di DPRK(Dewan Perwakilan Rakyat Kota) Subulussalam. Bahkan terlalu banyak mencibir atas kinerja yang dianggap lemah oleh pemerintahan BISA!. Keyakinan oposisi Itu sebelum Hakim Mahkamah Konstitusi Memutuskan bahwa Jabatan Walikota dan Wakil Walikota Subulussalam berakhir ditahun 2023.
Namun Pasangan (BISA) Bintang -Salmaza di untungkan Situasi pasca UJI Materi beberapa Kepala Daerah. Hakim MK malah memutuskan hingga BISA(Bintang Salmaza) dapat menjabat jabatannya sampai berakhir di tahun 2024. Seperti mendapat Durian Runtuh dirasakan Kader dan Politisi Partai Hanura Kota Subulussalam. Peran Simbol politik Partai Hanura pun semakin bersayap. Birokrasi dibawah kepemimpinan Bintang-Salmaza semakin menguat, mendorong penguatan Calon DPRK asal Partai Hati Nurani Rakyat dan Partai Demokrat pengusung tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tiga hal sederhana yang amat sering dilakukan Kader dan Politisi Partai Hati Nurani Rakyat(Hanura) Subulussalam dalam jejak digital diantaranya.
1. Ringan tangan Bekerja dan Berbagi dengan Rakyat. Walau Elit Politik lain menganggap remeh. Seperti membantu Fakir Miskin dan Kaum Dhuafa. Seringnya ter ekspos kader Partai Hanura membantu masyarakat yang sedang terkena musibah bencana banjir, longsor. Ini salah satu pembuktian kepeduliaan yang nyata dirasakan Rakyat. Walau itu terkadang dibalut adanya campur tangan peran sosial politik saat memberi bantuan tersebut.
2. Kader Hanura kota Subulussalam rajin menghadiri HAJATAN WARGA. Seperti pesta, hajatan agama, serta hajatan Komunitas masyarakat adat untuk semua ragam suku adat istiadat di Subulussalam.
3. Beberapa Kader terbaik Partai Hanura Kota Subulussalam mudah diajak berkomunikasi, baik lisan maupun Via elektronik WA dengan warganya, bahkan komunikasi dengan Warga, hampir tanpa sekat, baik langsung pada Walikotanya dari partai Hanura, maupun pada sejumlah DPRK dari Fraksi Hati Nurani Rakyat tersebut.
Terlepas lemahnya dalam manajemen pengelolaan anggaran, ladership tidak mampunya menutup defisit anggaran, namun mayoritas masyarakat dilima (5) kecamatan masih mengiginkan politik Praktis yang menitikberatkan penguasaan Finansial, Politik Praktis, sebuah dunia dikala semua itikat, motif, kepentingan, tekat, hadir beriringan dan saling berhempitan untuk memperebutkan kekuasaan. Kekuasaan dimaksudkan untuk memperebutkan Jabatan yang sangat strategis diwilayah Pemerintahan baik legeslatif maupun Eksekutif, dilingkungan Kota Subulussalam.
Terkadang Politik Air Mengalir, Air Menguap. Dalam ilmu penafsiran Sosial Politik, air sudah dapat mengalir tidak lagi pada alurnya. Banyak janji yang terabaikan, hutang yang tak terbayarkan. Namun komitmen Politik terbaru akan mampu melunasi nya. Politik itu bersifat dinamis, aktual dan serat kepentingan saat ini, serta untuk masa depan. (Anton Tinendung-Editorial mingguan TB).