Subulussalam – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Subulussalam menilai Walikota Subulussalam berbohong kepada masyarakat Kota Subulussalam, pada saat Rapat Paripurna, Kamis, (18/01/23).
Pasalnya, pidato yang di bacakan Walikota Subulussalam pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Subulussalam dalam rangka penyampaian rancangan Qanun tentang anggaran pendapatan dan belanja Kota Subulussalam Tahun Anggaran (TA) 2024, kemarin. Tidak sesuai dengan yang dibahas.
“Penyampaian Walikota subulussalam yang di bacakan pada saat Paripurna kemarin tidak sesuai pembahasan antara Tim Banggar DPR dan TAPK, Walikota Subulussalam telah membuali (berbohong-Red) kepada publik,” kata Bahagia Maha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dilanjutkannya, pidato yang di bacakan Walikota itu, tidak sesuai dengan yang dibahas bersama tim TAPK dan Banggar anggota DPR Subulussalam pada 9 Januari 2024, lalu.
“Pidato yang di bacakan Walikota pada saat Rapat Paripurna itu tidak benar, Walikota Subulussalam jelas berbohong kepada publik,” pungkasnya.
Ditambahkan Bahagia Maha, terkait Dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kota Subulussalam telah beberapa kali terjadi perubahan dengan dokumen yang di sampaikan kepada tim Banggar anggota DPR setempat.
Kendati itu, sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku, timbanggar kembali menggelar pembahasan dengan tim TAPK, tentang struktur KUA PPAS.
Dalam pembahasan itu, menyepakati Tiga Poin, diantaranya. Total Pendapatan sebesar Rp 672 Miliar lebih, Belanja Rp 653 Miliar lebih dan Surplus 29 Miliar lebih.
Namun, masih kata Bahagia Maha, yang di bacakan Walikota Subulussalam saat Rapat Paripurna Surplus menjadi Rp 43 Miliar lebih. Seharusnya isi pidato Walikota itu harus di bagikan kepada seluruh anggota DPR didalam Paripurna, agar tidak ada yang di tutupi.
“Artinya Walikota Subulussalam telah membohongi seluruh masyarakat Kota Subulussalam,” jelas Bahagia Maha, sembari menunjukan dokumennya.
Tepanya Hari ini, saat pembahasan bersama tim TAPK. Tim Banggar menanyakan hal tersebut kepada Tim TAPK. Tim TAPK enggan untuk memberikan tanggapan dan terkesan mengelak untuk menjawab kesepakatan yang telah di setujui bersama.
“Tim TAPK malah memilih keluar dari ruang Banggar DPR dari pada memberikan penjelasan kepada Tim Banggar DPR Subulussalam,” imbuh Bahagia Maha.
Terkait itu, Tim Banggar anggota DPR Kota Subulussalm sepakat mengambil langkah untu berkomunikasi langsung ke Kantor Gubernur terkait hal tersebut. (*)
~r|8aK~