JAMBI, teropongbarat.co – Gubernur Jambi Al Haris sangat menyayangkan aksi demo para sopir batubara yang berakhir ricuh di Kantor Gubernur Jambi pada Senin kemarin (22/01). Dimana akibat dari tindakan ini menimbulkan kerusakan dan kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Saat ditemui di kediamannya, Gubernur Al Haris menegaskan kembali bahwa pemerintah tetap mendorong penggunaan transportasi melalui jalur sungai, dan Gubernur juga kembali menegaskan bahwa pemerintah akan tetap mendukung para sopir untuk bernegosiasi dengan perusahaan untuk mendapatkan kesepakatan yang layak bagi para sopir.
“Pengusaha batubara dan sopir berembuk berapa ongkos yang mereka mau dari mulut tambang sampai ke hauling yang sudah ada. Disana ada PT. Tenam, PT. PUS, dan PT. Nan Riang, ada tiga atau empat pelabuhan itu disiapkan. Saya kira tidak masalah sebetulnya, kan mereka tidak dirugikan, yang jarak dekat mereka bisa dua tiga kali angkut.” ujar Al Haris
“Artinya penggunaan jalan nasional berkurang, kita ini menghindari kemacetan. Kita bukan marah kepada mereka, tapi yang kita khawatirkan, bayangkan data dari Dirlantas 60 persen itu menurun (lalu lintas) sejak kita tidak ada angkutan yang padat begini,” sambungnya.
“Kita minta mereka diskusi, silahkan diskusikan dengan para sopir, kalau memang kurang masuk harganya kita akan membantu dengan memanggil para pengusaha, supaya ketemu harga ideal yang layak bagi mereka. Ternyata, saya tidak tahu kok tiba-tiba jadi begitu, inilah yang sangat kita sayangkan,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Al Haris juga sangat menyayangkan sekali ketika demo berakhir dengan pengerusakan kantor Gubernur.
”Ini yang kita sayangkan, artinya adalah pengurus KS Bara (Komunitas Sopir Batubara) tidak mampu mengendalikan massa-massa mereka, ini yang kita khawatirkan dan sayangkan, sehingga terjadi Chaos,” jelas Gubernur Al Haris.
“Saya minta dengan aparat penegak hukum untuk mencari siapa yang memulai chaos, siapa pelaku yang menyebabkan hal ini terjadi, jangan kita menjadi orang yang sengaja merusak sistem ini, didalam ruangan tadi sudah oke semua, tidak ada masalah, kenapa diluar kok berubah, suasananya beda,” lanjutnya.
“Saya juga mengatur yang akan ke Semen Padang, kami atur juga nih, sedangkan yang dari Bungo dan Sarolangun sebagian kita atur dengan menggunakan PS, sehingga mengurai kemacetan. Setiap hari pemerintah berpikir keras untuk itu semuanya, dan semuanya untuk rakyat kita werga kita, hanya saja masyarakat tidak sabar, lalu ada provokasinya,” pungkas Gubernur Al Haris.
Selain itu, dalam instagram pribadinya pun Gubernur Al Haris juga menyampaikan bahwa persoalan angkutan batubara ini sudah menjadi persoalan menahun yang sulit diselesaikan. Dampak angkutan batubara di jalan umum dalam Provinsi Jambi sudah memakan banyak korban dan membuat masyarakat Jambi menderita.
“Saya hanya ingin agar persoalan angkutan batubara ini tuntas secara permanen, dan tidak banyak masyarakat yang menderita. Untuk apa ada sekelompok orang yang bahagia menikmati uang dari batubara, sementara sangat banyak orang yang menderita, terganggu tujuannya, bahkan ada ambulan yang pasien didalamnya wafat karena terlambat mendapatkan perawatan,” tulis Gubernur Al Haris di akun Instagramnya.
Menurutnya kebijakan menghentikan operasional truk muatan batubara di jalan umum, sudah lewat pertimbangan mendalam. Melainkan untuk kepentingan masyarakat luas.
“Sebagai pemimpin, saya tidak pernah lari dari masalah. Justru tugas pemimpin itu harus mampu menyelesaikan masalah, dan tidak ada pemimpin yang berniat mendzolimi apalagi membunuh rakyatnya. Sumpah yang saya ucapakan saat dilantik di bawah kitab suci Al-Qur’an, bahwa semua yang saya perbuat saat memimpin, akan saya pertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT,” tulisnya lagi dalam akun instagramnya. (*)