Lombok Utara, NTB Anggota Polres Lombok Utara melaksanakan kegiatan pembinaan rohani dan mental (binrohtal) di tempat ibadah masing-masing yang ada di Mako Polres Lombok Utara, Pada Kamis (29/2/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Anggota yang beragama Hindu melaksanakan binrohtal di Pura Amerta Giri Rinjani Polres Lombok Utara, anggota yang beragama Islam di Masjid Baiturrahman Polres Lombok Utara, sementara anggota yang beragama Nasrani melaksanakan binrohtal di Gereja Oikumene Eben Haeser Polres Lombok Utara. Mereka melakukan doa bersama, dan mendengarkan ceramah dari pemuka agama.
Di Komfirmasi usai Kegiatan di ruang kerjanya. Wakapolres Lombok Utara Kompol I Nyoman Adi Kurniawan, SH menyampaikan bahwa binrohtal merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari kamis usai apel pagi. Ia mengatakan bahwa Binrohtal bertujuan positif, yakni berguna untuk memberikan siraman rohani dan moral kepada personil Polri dengan harapan sikap mental personil Polri yang baik akan menciptakan hasil pelaksanaan tugas yang baik dan bijaksana yang dapat dipertanggung-jawabkan, sehingga citra Polri akan semakin baik dimata masyarakat.
“Binrohtal ini kami laksanakan untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga hubungan baik dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia, dan lingkungan karena kita sebagai penegak hukum harus memiliki integritas, profesionalisme, dan kedisiplinan yang tinggi. Dengan binrohtal, kita dapat menguatkan iman dan taqwa kita, sehingga kita dapat menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, dedikasi, dan loyalitas serta mendapat perlindungan dari Tuhan yang maha esa ,” Ujarnya Wakapolres saat mewakili Kapolres Lombok Utara AKBP Didik Putra Kuncoro, S.I.K, M.Si.
Ia juga mengapresiasi kerukunan dan toleransi yang ditunjukkan oleh personilnya. Ia berharap bahwa binrohtal dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan.
“Kami sangat bersyukur bahwa di Polres Lombok Utara ini memiliki anggota yang beragam agama, suku, dan budaya. Ini adalah kekayaan dan kekuatan kita. Kita harus menjaga kerukunan dan toleransi ini, dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita adalah Polri yang presisi, yaitu prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan, (sella Melani putri)