SAMPANG _ TEROPONGBARAT.co,- Dalam rilisnya, Ketua PWI Sampang, Fathor Rahman, S.Sos mengaku prihatin dengan Kebijakan Diskominfo dan keberadaan Pers.
Menurutnya, Diskominfo yang Diskriminatif dalam Kebijakan terhadap Media Informasi dan Pers dalam menjalin kerjasama jasa publikasi, serta Posisi dan keberadaan Pers yang seakan-akan tidak dihargai, dimana sebatas di puji hingga dirupiahkan semaunya saat di butuhkan dalam kondisi tertentu saja.
Sementara pandangan MamanG panggilan akrab Ketua PWI Sampang 2 periode tersebut, harusnya, kita sebagai Pers saling introspeksi diri hal tersebut, serta bersatu untuk saling menguatkan, dimana selain ada kebanggaan, juga ada tanggung jawab dalam menjaga Marwah Pers.
“Ayo Pers bersatu dan saling menghargai untuk Marwah atau martabat Pers” tutur MamanG.
Dengan perkembangan teknologi informasi, Media Informasi dan Pers saat ini semakin padat, namun jangan lupa cara menghargai dirinya “Pers” selama ingin pula dihargai.
Dan hal ini menyikapi sikap para birokrasi di Pemerintahan Daerah Kabupaten Sampang, khususnya di Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Sampang yang terasa beberapa tahun terakhir terkesan tidak menghormati para awak Media atau Pers.
Dari Diskriminasi terhadap Media Pers hingga sulitnya Kepala Diskominfo, Amrin Hidayat berkomunikasi apalagi ketemu untuk dikonfirmasi oleh segenap awak media.
Dengan menjadi Pers yang Profesional Berwawasan dan Beretika, bagian cara menghargai dirinya “Pers”, sehingga dipastikan Pers akan bermartabat dan di hargai atau di hormati keberadaannya, ucap MamanG.
Sisi lain, “Pers harus kritis dan peka hingga bertanggung jawab secara moral dalam melahirkan generasi penerus yang sehat dan cerdas serta memiliki tuntutan dalam melawan arus disinformasi yang masif dengan tetap menjaga independensi dan idealisme pada profesi, dan tidak mudah terbawa arus kepentingan pribadi atau kelompok tertentu” harap MamanG.
Untuk itu, penting Pers harus profesional, berwawasan dan beretika, sehingga martabat atau marwah Pers akan selalu terjaga.
Pentingnya Pers harus bisa menjaga marwah, independensi dan mampu berdiri tegak di tengah perubahan arus informasi, dan menjamurnya Media Informasi dan oknum Pers yang tidak profesional.
Perlu di perhatikan, saat ini media konvensional dihadapkan pada tantangan perubahan ke era digital. Dan ada dua kemungkinan, media tersebut akan mati tergerus arus digital atau sesuai dengan selera penguasa yang dianggap berpotensi mengganggunya
Atau survive dengan karya jurnalistik yang inovatif, kreatif dan bergaya masa kini, dan memberikan informasi yang menarik sesuai fakta, dan bermanfaat,sebagai cermin Pers yang Idealis menjaga Independensi serta berintegritas.
Untuk itu, Wartawan yang penting dan layak di gandeng bekerjasama, selain paham dengan kondisi Kabupaten, juga kwalitas karya tulisnya yang positif sesuai fungsinya, yaitu Informasi, Menghibur, Mendidik, Kontrol Sosial dan tidak Provokatif sebatas kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, namun harus memberikan manfaat seluas-luasnya, pungkas Mamang.(Red).