Simalungun – Menyusul tuduhan dari Ketua DPC PPWI Kabupaten Simalungun, M. Aliaman H. Sinaga, mengenai adanya kebohongan publik dalam rilis berita penanganan kasus pemerkosaan oleh Polres Simalungun, Kasi Humas Polres Simalungun AKP Verry Purba, memberikan klarifikasi dan bantahan, Jumat(26/4/2024).
AKP Verry Purba menegaskan bahwa informasi yang dirilis oleh Sie Humas pada tanggal 19 April 2024 adalah berdasarkan data dan fakta yang valid dari operasi yang dilaksanakan. “Penangkapan Muhammad Fadhli Batu Bara, memang benar dilakukan oleh masyarakat, namun koordinasi dan penyelidikan yang intens kami lakukan telah membantu masyarakat untuk melakukan penangkapan secara aman dan sesuai dengan hukum yang berlaku,” jelas AKP Verry.
Lebih lanjut, AKP Verry Purba menyatakan bahwa keterlibatan Polres dalam menangkap dua pelaku lain, DL dan YG, adalah hasil kerja keras tim yang melakukan penyelidikan berdasarkan informasi dari masyarakat serta pengintaian tim. “Keterlibatan kami dalam penangkapan DL dan YG berlangsung di bawah pengawasan polisi, dan penangkapan dilakukan dengan prosedur yang benar,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kasi Humas juga meminta masyarakat untuk menghargai proses hukum yang berlangsung dan menghindari penyebaran informasi yang belum diverifikasi secara resmi. “Kami terbuka dalam memberikan informasi perkembangan kasus kepada publik terutama kepada pihak korban dan berusaha keras melindungi serta mengayomi masyarakat dengan sebaik mungkin,” tutur AKP Verry.
Menanggapi permintaan pencopotan jabatan pejabat Polres Simalungun, AKP Verry Purba menyatakan bahwa kami siap untuk menjalani evaluasi oleh Kapolri jika memang diperlukan, namun menekankan pentingnya menghormati proses serta prinsip praduga tak bersalah.
“Saya mengerti kekecewaan dan frustrasi yang dirasakan oleh masyarakat, namun saya bersikeras bahwa kami telah berupaya maksimal dalam menghadapi kasus ini dengan cara yang benar dan sesuai dengan ketentuan hukum yang ada,” tutur Kasi Humas Polres Simalungun.
AKP Verry Purba juga menegaskan bahwa proses hukum dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian, “Kami memastikan bahwa setiap langkah dalam penegakan hukum, terutama dalam kasus pencabulan, diambil sebagai upaya terakhir dan dengan pertimbangan yang mendalam,” ujar AKP Verry Purba dalam berita klarifikasi yang disampaikan di kantor Polres Simalungun.
Selanjutnya, AKP Verry Purba juga menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa depan, sehingga kasus pencabulan atau pemerkosaan dapat diminimalisir. “Kami berharap masyarakat dapat bekerja sama dengan kami untuk mencegah terulangnya kasus serupa,” imbuhnya.
Dalam menanggapi tudingan PPWI, Sie Humas Polres Simalungun menyatakan bahwa dalam membuat berita dan informasi terkait keberhasilan penanganan kasus, pihaknya selalu mempedomani aturan-aturan jurnalistik yang berlaku. “Kami senantiasa berupaya menghindari hal-hal yang dapat merugikan pihak terkait dan menjaga kerahasiaan serta harga diri semua pihak yang terlibat dalam kasus ini,” tegas AKP Verry.
Dengan klarifikasi dan langkah-langkah yang telah diambil oleh Polres Simalungun, diharapkan masyarakat dapat memahami dan mendukung proses penegakan hukum yang dilakukan dengan cara yang adil dan transparan. Selain itu, Sie Humas juga mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut serta dalam upaya pencegahan kekerasan seksual dengan cara menyebarkan informasi yang edukatif dan konstruktif..(joe)
#Humas_Polres_Simalungun