Lombok Utara, Didik Putra Kuncoro lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 30 Maret 1979, dari pasangan Moersidi, seorang guru yang berdedikasi, dan Sri Darmiyati seorang ibu rumah tangga yang penuh dengan kasih sayang.
Didik adalah anak keempat dari lima bersaudara. Ia tumbuh dalam keluarga sederhana yang menanamkan nilai-nilai kerja keras, kejujuran, dan kesederhanaan.
Semasa remaja, Didik aktif dalam berbagai organisasi, seperti OSIS dan Pramuka yang membentuk karakter tangguh dan mandirinya.
Selepas SMA pada tahun 1997, Didik bertekad melanjutkan pendidikan tanpa membebani orang tuanya. Dia bekerja serabutan, mulai dari sopir ambulans hingga kuli bangunan.
Sembari bekerja, Didik mendaftar di kepolisian dan juga Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN). Hanya saja gagal di keduanya. Namun Didik tidak pernah menyerah. Pada tahun selanjutnya, ia daftar lagi dan akhirnya diterima sebagai Bintara Polri dan ditugaskan di Polres Enda Polda NTT selama 2,5 tahun. Setelah itu ia kemudian lolos ke Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 2001. Kemudian lulus pada tahun 2004 dengan nama Batalyon Tatag Trawang Tungga.
Penempatan pertamanya di Polda Gorontalo. Setelah dua tahun disana kemudian pindah ke Polda Metro Jaya. Disana ia menduduki berbagai jabatan. Mulai dari Kaurbinopsnal Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Polda Metro Jaya hingga Wakapolres Tangerang Selatan Polda Metro Jaya. Baru setelah itu Didik ditugaskan ke Polda NTB tahun 2020.
Beberapa jabatan yang pernah diembannya yaitu Kasubdit I Ditreskrimum Polda NTB, Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda NTB, Kasubdit III Ditresnarkoba Polda NTB baru kemudian ia akhirnya mendapat kepercayaan untuk menjabat sebagai Kapolres Lombok Utara pada 20 Juli 2023.
Selama menjabat Kapolres Lombok Utara, Didik dikenal sebagai sosok pemimpin yang dekat dengan masyarakat dan anggotanya. Bersama istrinya Ny. Mira Didik yang selalu mendukungnya, Didik terus berupaya menjalankan program inovatif, inklusif dan sosial di institusi yang dipimpinnya itu.
Seperti program prinsip _Polres Lombok Utara Polisi Baik,_ dimana hal ini berhasil dilakukan oleh Didik mengubah kultur budaya anggota menjadi lebih positif. Didik selalu menekankan kepada anggotanya bahwa peran polisi sebagai _problem solver_ bukan malah menjadi _problem maker, dimana kehadiran Polisi di tengah-tengah masyarakat harus dapat memberikan solusi. Bukan sebaliknya yaitu menyakiti hati masyarakat.
Selain itu berbagai inovasi telah dilakukan oleh Didik. Diantaranya membentuk aplikasi SIAP KLU (Sistem informasi dan Anggaran Polres) Lombok Utara. Kemudian di masa kepemimpinannya Polres Lombok Utara berhasil membangun sarana tempat ibadah 5 (lima) keyakinan seperti Masjid, Pura, Gereja, dan Vihara dimana hal Ini tidak dimiliki oleh Polres lain.
Untuk kebugaran fisik anggota, ia juga menginisiasi sarpras olahraga, mulai dari lapangan basket, tenis, bulu tangkis, dan voly.
Kepemimpinannya mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh agama di Kabupaten Lombok Utara seperti KH Tuan Guru Abdul Karim Abdul Ghafur, yang memuji pendekatan komunikatif Didik.
Tak berlebihan jika ia disebut putra _Tatag Trawang Tungga,_ Ia yang bermental baik sebagai bekal pada diri seseorang untuk menghadapi tantangan dan berbudi pekerti mulia.(Sella melani putri)