SUBULUSSALAM | Tanaman Buah Matoa ada di Kampong Sepadan. “Satu Desa Satu Produk” Program Yang digagas Kelompok Tani, berkat dukungan Supardi Kepala Kampong Sepadan yang mengiginkan kedepannya desa Sepadan mampu produksi tanaman pangan untuk menanam Tanaman produktif jenis Buah Matoa, dari giat ini, serasa kelompok tani bangkitkan semangat kegotongroyongan desa Sepadan Kecamatan Runding Kota Subulussalam-Aceh(12/07/2024).
KBR (Kebun Bibit Rakyat) Tanaman Multi Fungsi dan serbaguna(MPTS) Buah Matoa tersebut, dibangun mulai dari bangunan Naungan, Pembenihan, Pemeliharaan, Pemupukan dan Penanaman. Harapan pemerintah desanya, dari kegiatan ini,
“selain desa Sepadan Yang mayoritas petani Sawit, namun masyarakatnya juga secara sukarela memanfaatkan ruang lahan yang kosong untuk dapat berproduksi ‘DESA penghasil Buah Matoa.’ Dua fungsi yang nyata dari Pencapaian yang diharapkan kelompok taninya, bahwa penanaman Buah Matoa selain berfungsi sebagai penghasil buah secara ekonomis, juga berfungsi ganda untuk ekologi menjaga lingkungan kampong lestari.” Ujar Supardi Kepala Desa Sepadan yang dikenal sahabat masyarakatnya itu.
Bibit Matoa telah tumbuh wujud Program One Village One Produck merupakan pengembangan potensi suatu wilayah untuk menghasilkan satu produk lokal yang khas untuk menggali dan inovatif kreatif lokal yang bersifat unik dan khas desa nantinya.” Kata Kepala desa Sepadan Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam menjelaskan. Kegiatan Kebun Bibit Rakyat yang pandu difasilitasi BPDAS Wampu Sei Ular Medan dimanfaatkan kelompok tani memdukung program Desa dalam Pengutana Tanaman Pangan dan lingkungan Lestari.
Terlihat selama proses pembangunan Naungan, pembenihan, dan pembibitan di lokasi Kebun Bibit, seperti pengisian Polibet, penaburan benih, pagar, melibatkan banyak masyarakat berswadaya, bergotongroyong dan memberdayakan masyarakat kampong sekitarnya dari kelompok tani masyarakat Sepadan itu. Manfaat dari kegiatan ini juga tampak mengurangi angka pengangguran desa untuk penguatan tanaman pangan. //
Anton Tin. **