Banda Aceh: Lembaga Survei Rambu Darat (Radar), melalui direktur Saiful Mulki, mengungkapkan hasil survei terbaru yang menunjukkan bahwa Prof. Darni M. Daud, mantan rektor Universitas Syiah Kuala (USK), adalah calon Gubernur Aceh yang paling dikenal masyarakat. Survei ini menempatkan Darni di posisi teratas dengan perolehan 35% suara, mengungguli lima calon lainnya yaitu M. Nazar, Muzakkir Manaf, Bustami Hamzah, T. M. Nurlif, dan Mawardi Ali.
Menurut Saiful Mulki, popularitas Darni M. Daud di kalangan masyarakat Aceh didorong oleh keinginan kuat untuk perubahan dan perbaikan di Aceh. “Masyarakat menginginkan pemimpin yang berpendidikan dan memiliki visi yang jelas untuk masa depan Aceh. Mereka melihat kualitas tersebut pada sosok Prof. Darni,” ujar Saiful.
Salah satu responden survei, M. Ali dari Langsa, menyatakan bahwa masyarakat saat ini mencari pemimpin yang berani dan mampu membawa Aceh menuju kesejahteraan. “Kami yakin Pak Darni bisa membawa Aceh maju dan menyelamatkan otonomi khusus Aceh. Kami siap memenangkan beliau,” kata Ali.
Faktor lain yang mendongkrak popularitas Darni, menurut Saiful, adalah latar belakang akademis dan pengalaman internasionalnya. “Sebagai mantan rektor USK dan lulusan universitas internasional, Darni memiliki kapasitas intelektual dan pengalaman yang dibutuhkan untuk membangun Aceh,” tambah Saiful.
Radar Aceh mencatat bahwa masyarakat cenderung memilih Darni sebagai pemimpin sementara karena keyakinan mereka terhadap kemampuannya dalam memimpin dan membawa perubahan positif. “Kami berharap partai politik seperti PKB, Gerindra, PAN, Nasdem, PAS, dan Golkar memberikan rekomendasi kepada Prof. Darni,” harap Saiful.
Secara nasional, Darni diharapkan bisa mendapatkan dukungan yang kuat. “Jika terjadi head to head dengan calon lain, Darni siap ikut kontestasi. Kami berharap masyarakat terus mendukung beliau untuk hasil terbaik,” lanjut Saiful.
Saiful juga menjelaskan metode dan cara kerja survei yang dilakukan oleh Radar. “Dalam penarikan data kuesioner, kami menerapkan prinsip probabilitas dan menggunakan teknik multistage random sampling. Teknik ini memastikan setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih, sehingga hasil survei dapat digeneralisasikan sebagai representasi populasi,” jelasnya.
Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner. “Kami memastikan kendali mutu survei dengan melibatkan pewawancara yang berstatus minimal mahasiswa semester akhir, yang telah mendapatkan pelatihan sebelum turun ke lapangan. Wawancara juga dikontrol secara sistematis dengan melakukan cek ulang di lapangan minimal 20 persen dari seluruh responden,” kata Saiful.
Selain itu, Saiful menekankan pentingnya integritas dalam pengumpulan data. “Kami melakukan survei pendampingan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan benar-benar mencerminkan opini masyarakat Aceh,” tambahnya.
Saiful juga menyampaikan bahwa hasil survei ini menjadi bukti bahwa masyarakat Aceh memiliki harapan besar terhadap kepemimpinan yang berpendidikan dan visioner. “Kami akan terus mengawal dan mendukung Prof. Darni dalam perjalanan menuju Pilkada 2024,” pungkasnya.
Dengan latar belakang akademis yang kuat dan pengalaman yang luas, Prof. Darni M. Daud diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan bagi Aceh. Masyarakat menantikan kepemimpinan yang mampu menghadirkan solusi konkret untuk tantangan yang dihadapi Aceh saat ini.
Survei ini juga menggarisbawahi pentingnya pemimpin yang mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat dan memiliki visi yang jelas untuk masa depan Aceh. “Kami percaya bahwa Prof. Darni adalah sosok yang tepat untuk memimpin Aceh menuju era baru yang lebih baik,” tutup Saiful.