BANDA ACEH – Percaturan Pilkada Aceh 2024 sudah di depan mata. Nasib masa depan rakyat Aceh ke depan sangat ditentukan oleh siapa yang akan dipilih rakyat nantinya.
Sosok Aminullah Usman adalah tokoh kebanggaan masyarakat Barat Selatan Aceh yang telah terbukti berhasil memimpin Bank Aceh selama 10 tahun dan memimpin Banda Aceh dengan program-program berbasis kerakyatan mulai dari pembangunan rumah duafa, pembangunan ekonomi berbasis UMKM, bantuan untuk kalangan disabilitas serta berhasil membangun Baitul Yatama sebagai wadah pembinaan anak yatim hingga berbagai program lainnya yang begitu terasa bagi masyarakat kecil.
“Dengan berbagai rekam jejak, prestasi dan kepeduliannya kepada masyarakat kecil selama ini telah dibuktikan maka sangat wajar jika Aminullah dianggap sebagai tokoh sentral kebanggaan masyarakat Barat Selatan Aceh,” ungkap aktivis pemuda asal Barat Selatan, Ariyanda Ramadhan, Kamis 8 Agustus 2024.
Menurut koordinator Gerakan Mahasiswa Peduli Aceh (GeMPA) itu, sosok Aminullah Usman sangatlah ideal dan serasi jika maju bersama Bustami untuk mewakili Barat Selatan pada Pilkada 2024 nanti. Kehadiran Aminullah sebagai putra terbaik Aceh akan menjadi presentatif demi mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan serta berpihak kepada masyarakat kecil. Apalagi 800 ribu suara lebih di Barat Selatan dan sekitar 400 ribu lebih suara di Banda Aceh sekitar yang bisa dijadikan potensi garapan jika Aminullah maju di Pilkada 2024 nanti.
“Secara geopolitik, Bustami Hamzah merupakan seorang perwakilan Timur Utara Aceh, sementara Aminullah merupakan tokoh perwakilan Barat Selatan Aceh sehingga pembangunan Aceh dapat merata dan berkeadilan itu akan lebih mudah diwujudkan,” ujar Ariyanda.
Disamping itu, kata Ariyanda, dengan digandengnya Aminullah itu menjadi magnet suara di wilayah Barat Selatan dan Banda Aceh sekitarnya dalam pilkada 2024 mendatang.
Kemudian secara latar belakang, Bustami merupakan seorang birokrat senior yang memiliki jejaring kuat di Pemerintahan Pusat, sementara Aminullah adalah seorang politisi dan ekonom, sehingga perpaduan ini bisa saling mengisi untuk membangun Aceh ke depan.
Ariyanda menambahkan, dalam kondisi Aceh saat ini dimana dana otonomi khusus akan berakhir 2027 nanti, sementara persoalan ekonomi rakyat dan kemiskinan masih relatif tinggi di Aceh. Sehingga diperlukan tata kelola Pemerintahan yang baik sehingga mempermudah hadirnya berbagai pembangunan dan investasi. Selain itu juga diperlukan sosok yang mampu menghadirkan program-program pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan. “Sebagai birokrat senior Bustami Dinilai mampu mendorong hadirnya tata kelola pemerintahan yang baik, dan Aminullah akan menjadi motor penggerak pembangunan perekonomian berbasis kerakyatan untuk membebaskan Aceh dari belenggu kemiskinan. Sehingga pasangan ini sangatlah serasi dan ideal untuk memimpin Aceh ke depannya,” jelasnya.
Pembangunan tanpa kebijakan pengelolaan Pemerintahan yang baik dan visioner akan sangat sulit diwujudkan. Pemerintahan tanpa gebrakan program kerakyatan yang mampu menumputkan perekonomian akan menjadi hampa tanpa makna. “Sehingga Aceh memerlukan sosok yang mampu menata birokrasi pemerintahan agar memaksimalkan dalam melayani rakyat dan hal itu ada pada sosok Bustami. Sementara untuk memajukan sektor perekonomian dan berbagai program kerakyatan lainnya dibutuhkan tokoh yang memahami betul persoalan perekonomian Aceh dan itu pada sosok Aminullah. Sehingga lagi-lagi kami katakan perpaduan dua tokoh ini sangat serasi untuk membangun Aceh di masa depan. Aceh butuh pemimpin yang tak sebatas bicara kejayaan Aceh masa lalu, namun bagaimana mewujudkan Aceh yang berjaya dimasa mendatang,” tambahnya.
Tak hanya itu, lanjut Ariyanda, sosok Bustami Hamzah yang dikenal memiliki komunikasi dan kemampuan lobi yang baik ke pemerintahan pusat juga menjadi modal untuk membangun Aceh. “Apalagi yang dipasangkan dengan sosok Aminullah yang merupakan kader kesayangan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan yang juga merupakan Partai koalisi pemenang Pilpres, tentu akan menjadi kekuatan untuk membangun Aceh nantinya,” katanya.
Ariyanda juga meyakini bahwa jika Bustami Aminullah berpasangan pada Pilkada kali ini maka peluang untuk menangnya lebih besar.
“Situasi Aceh saat ini, rakyat Aceh tidak akan terjebak lagi oleh retorika perdamaian. Rakyat lebih rasional dalam memilih pemimpin. Bustami dan Aminullah memiliki kapasitas dan pengalaman dalam mengelola pemerintahan daerah. Kemudian Bustami dan Aminuklah memiliki kemampuan diplomasi yang handal baik dalam penanganan persoalan di daerah maupun ke pemerintahan pusat,” pungkasnya.