Gerakan Ke- NU – an Dan Kesadaran Internal Kariya Aidil Fitri Sekretaris Tanfidziah PC NU Langkat Masa Khidmat 2022-2027

TEROPONG BARAT LANGKAT

- Redaksi

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 03:05 WIB

4054 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Stabat Teropong Barat | Membicarakan NU tidak ada habisnya. Ia bisa didekati melalui berbagai tema dan perspektif. Mulai sejarah kehadirannya hingga pertarungan ideologi kontemporer. Hal ini terjadi karena perjalanannya yang acapkali zig zag.

Pada suatu saat, ia begitu intens dalam dunia politik dan pada saat yang lain, ia sangat serius dengan pemberdayaan masyarakat pinggiran dan tertinggal. Pada jaman ORLA, NU secara organisatoris menjadi sebuah partai politik. Era ORBA, terutama pasca 1984, NU mengambil posisi gerakan high politics dengan konsentrasi pada empowering civil society dan di era reformasi, para punggawa NU beramai- ramai terjun dalam dunia politik praktis walau secara organisatoris ia tetap independen.

Di pihak lain, posisi NU, walau ia hanya diam, akan ditarik oleh berbagai kepentingan di luar dirinya. Alasanya adalah karena di samping jumlah anggotanya yang besar, juga karena komposisi anggotanya yang unik. Keunikan anggota NU bisa dilihat dari aspek sosiologis berikut.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Secara sosiologis, NU didirikan oleh elit keagamaan pedesaan yang terkumpul dalam komunitas lembaga pesantren. K.H. Hasyim Asy’ari adalah pemimpin pesantren pedesaan di Tebuireng. K.H. Wahab Hasbullah dan K.H. Bisri Syamsuri pun demikian. Mereka berdua adalah pemimpin pesantren di Denanyar dan Tambak Beras Jombang. Tidak lupa peran K.H. Cholil dalam memberi restu atas inisiatif pendirian NU. Ia adalah pemimpin pesantren pedesaan di daerah Bangkalan Madura.

Baca Juga :  Opini- Jeritan Rakyat Kepulauan

Sebagai elit keagamaan, peran sosial mereka sangat mengakar kuat. Tidak hanya masalah ekonomi mereka yang lebih mapan, tetapi mereka menjadi tempat rujukan berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat seperti persoalan pernikahan, bercocok tanam hingga pengobatan.

Peran seperti ini menjadikan mereka sebagai unsur pemersatu masyarakat sekaligus tempat penyaringan berbagai informasi dan pengetahuan luar yang masuk dalam masyarakat. Kepercayaan masyarakat kepada mereka sangat tinggi. Banyak para sosiolog menggambarkan hubungan masyarakat dengan mereka adalah hubungan patron clien, yaitu suatu hubungan kepatuhan dan tidak terlalu bersikap kritis atas tindakan mereka.

Karakter sosiologis pendiri ini dilanjutkan oleh pemimpin-pemimpin berikutnya. Para pemimpin organisasi ini mulai tingkat pusat hingga ranting banyak dipegang oleh orang yang bergelar Kiai atau pemimpin pesantren. Ada semacam aturan tidak tertulis bahwa organisasi ini ”wajib” dipimpin oleh pemimpin pesantren atau minimal yang memiliki kekerabatan dengan pesantren.

Baca Juga :  Teror Mengawali Pilkada Aceh 2024

Logo NU.
Akibatnya seringkali dijumpai dua hal fakta. Pertama, sering ditemukan seseorang karena ingin mencari legalitas tidak tertulis tersebut mendirikan pesantren walaupun secara keilmuan ia tidak memiliki kualifikasi memadai untuk menjadi kiai. Kedua, mutasi organisasi. Orang- orang tertentu yang memiliki managerial dan kemampuan keagamaan baik, tetapi tidak memiliki kekerabatan kiai direkrut oleh organisasi lain, atau dengan keinginan sendiri untuk pindah organisasi. Keanggotan yang unik tersebut memunculkan berbagai asumsi berikut.

Pertama, menguasai kiai berarti menguasai orang-orang NU. Para kiai, melalui pesantren, memproduksi anggota NU kultural secara generatif. Ikatan antara kiai dan santri anggota NU ini tidak saja bersifat organisatoris kelembagaan pesantren tetapi lebih kuat sebagai ikatan ideologi keagamaan.

Seorang santri bisa saja sendiko dawuh atas apapun yang diucapkan oleh kiai. Asumsi pertama ini benar dengan bukti banyaknya partai politik atau organisasi sosial yang menjadikan kiai sebagai sosok figur untuk mendulang suara tutupnya

(Red)

Berita Terkait

Kapolres Gayo Lues Pastikan Situasi Kamtibmas pada Pilkada 2024 Aman dan Kondusif
Hujan Deras Tak Surutkan Antusiasme Warga Uyem Beriring, Kampanye Paslon Nomor 1 Said Sani-Saini
Quick Respon Brimob Aceh Hadir di Lokasi Kebakaran
Bustami Harus Ikhlas Gagal Sebelum Bertanding
Teror Mengawali Pilkada Aceh 2024
Mualem – Dek Fad, Solusi Untuk Aceh Maju dan Bermartabat
Menakar Potensi Duet Bustami – Haji Uma Kalahkan Mualem di Pilkada 2024
Patroli Strong Poin Pos Padat Pagi Hari, Atur Arus Lalulintas Juga Membantu Penyeberangan Anak Sekolah

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 02:25 WIB

Quick Response Satresnarkoba Polres Simalungun Tanggapi Aduan Masyarakat Melalui Dir Narkoba Poldasu, Gerebek Empat Lokasi

Minggu, 15 Desember 2024 - 21:22 WIB

Quick Response Satresnarkoba Polres Simalungun Tanggapi Aduan Masyarakat Melalui Dir Narkoba Poldasu, Gerebek Empat Lokasi 

Sabtu, 14 Desember 2024 - 18:46 WIB

Polres Simalungun Berhasil Ungkap Kasus Narkoba dengan Barang Bukti 83,52 Gram Sabu

Kamis, 12 Desember 2024 - 20:35 WIB

Polres Simalungun Kembali Lakukan Penyelidikan Dugaan Tambang Pasir Ilegal di Desa Perdagangan II

Rabu, 11 Desember 2024 - 20:05 WIB

Polsek Bosar Maligas Ciduk Pengedar Narkoba di Ujung Padang, Barang Bukti Sabu Berhasil Disita

Rabu, 11 Desember 2024 - 14:15 WIB

Ladang Cabe Jadi Tempat Persembunyian, Dua Bandar Sabu Di ciduk Sat Narkoba Polres Simalungun

Sabtu, 7 Desember 2024 - 00:56 WIB

Kapolres Simalungun Pimpin Doa Syukur dan Baksos Pasca Pilkada 2024 Yang Aman dan Damai

Kamis, 5 Desember 2024 - 20:57 WIB

LSM Halilintar RI Minta Polres Simalungun Proses Kasus Pemukulan Ashido Malau

Berita Terbaru

BANTAENG

BRC Sukses Selenggarakan Event Butta Toa Run Tahun 2024

Senin, 16 Des 2024 - 14:50 WIB

Oplus_131072

NIAS BARAT

PERAYAAN NATAL UPTD SMP NEGERI 1 LAHOMI TAHUN 2024

Senin, 16 Des 2024 - 10:58 WIB