BANDA ACEH – Dr. TB Massa Djafar, yang sebelumnya merupakan Balon Gubernur Aceh, mendaftar dan diterima oleh Pimpinan Partai PAS Aceh msebagai calon gubernur dari partai tersebut. Penerimaan ini merupakan bagian dari proses pencalonan dalam pemilihan gubernur yang akan datang.
Baru-baru ini Dr. TB Massa Djafar mengungkapkan kekecewaannya setelah mengetahui bahwa dirinya tidak mendapatkan rekomendasi dari partai PAS Aceh meski telah mengikuti seluruh proses seleksi. Rekomendasi tersebut malah diberikan kepada Bustami Hamzah, yang menurut informasi tidak ikut dalam proses pendaftaran dan penyampaian visi serta misi. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara proses seleksi yang telah diikuti dan hasil akhir rekomendasi yang dikeluarkan oleh partai PAS Aceh.
Pada Kamis, 30 Mei 2024, Dr. TB Massa Djafar diterima oleh pimpinan partai, Tengku Bulkhaini dan Fauzi Nur, Ketua MPP, sekitar pukul 10.00 WIB. Pertemuan tersebut berlangsung dengan antusiasme dan harapan yang tinggi mengenai masa depan Aceh.
Dalam sambutannya, Tengku Bulkhaini dari PAS menegaskan bahwa pintu pendaftaran calon Gubernur Aceh terbuka lebar untuk siapa pun. Ia menyatakan, “Kehadiran banyak calon menandakan optimisme yang baik, menunjukkan bahwa Aceh memiliki banyak kandidat potensial untuk memimpin, suatu hal yang sangat dinantikan oleh rakyat.” Tengku Bulkhaini menekankan bahwa keberagaman kandidat ini penting untuk masa depan Aceh yang lebih baik dan maju.
Namun, hasil akhir dari proses pendaftaran calon Gubernur Aceh di Partai PAS menunjukkan ketidaksesuaian yang mencolok. Calon-calon yang telah mengikuti proses pendaftaran secara resmi tampaknya tidak diprioritaskan untuk mendapatkan rekomendasi, sementara calon yang tidak pernah mendaftar di Partai PAS justru mendapatkan rekomendasi. Hal ini menimbulkan kesan bahwa ada permainan atau ketidakadilan dalam penetapan rekomendasi calon gubernur Aceh.
Situasi ini memicu perdebatan di kalangan masyarakat Aceh, terutama di antara pendukung Dr. TB Massa Djafar yang merasa bahwa keputusan Partai PAS mencerminkan ketidakadilan dalam proses seleksi calon gubernur. Beberapa tokoh masyarakat dan pengamat politik di Aceh mulai mempertanyakan motif di balik keputusan partai, yang dianggap tidak berpihak pada kandidat yang telah mengikuti prosedur dengan baik.
Di sisi lain, Partai PAS belum memberikan klarifikasi resmi mengenai keputusan ini. Publik Aceh menantikan penjelasan lebih lanjut dari partai untuk mengatasi keraguan yang muncul di kalangan masyarakat. Beberapa pihak mendesak agar Partai PAS segera memberikan penjelasan terbuka untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap proses politik yang sedang berlangsung.