SUBULUSSALAM | Sahabat Semua Suku dan Bapak Anak Yatim Kota Subulussalam, demikian disematkan sejumlah elemen dan komunitas masyarakat adat di kota Subulussalam pada Pasangan Kandidat Walikota dan Wakil Walikota Subulussalam Bintang-Faisal.
Ada canda, ada tawa, dan ada kebersamaan untuk bersama-sama ikut serta membangun daerah Kota Subulussalam. Arah pembangunan partisifatif dari masyarakat menjadi salah satu prioritasnya.
Kebiasaannya bersilaturahmi, menjenguk orang sakit, menghadiri hajatan warga, pesta adat, syukuran komunitas masyarakat adat dan berbagi rezki dengan anak-anak yatim, menjadi pembeda karakter dengan kandidat lainnya.
Meneropong jauh, H. Bintang tahu, bahwa dirinya mempunyai keterbatasan, sehingga ia menggunakan kelebihannya dalam menghubungkan satu pihak dengan pihak lain, serta menarik sosok-sosok yang hebat untuk membantunya.(12/09/24).
Status Haji Bintang yang awalnya dianggap biasa aja, sebagai sosok pemalu, dan tak pandai berbicara, tak pandai berjanji di hadapan publik, berubah menjadi Vigur yang dicintai masyarakat lapisan bawah alias “Wong Cilik.”
H. Bintang nyatanya mampu membangun kaukus politik di lingkaran pendukung sekitarnya, yang berisi orang-orang yang loyal dan punya kemampuan untuk mendukung gerakan Sosial-Politik pada dirinya.
Setidaknya ada tiga alasan utama yang mendukung argumentasi Ini.
Pertama, karena ia adalah politisi yang memang didesain menjadi kuat.
Kedua, H. Bintang berhasil mengkapitalisasi modal politiknya, dengan menempatkan sosok-sosok yang loyal di pos-pos penting baik di Birokrasi maupun di kelembagaan sosialnya.
Pos-pos tersebut sudah diatur sejak dirinya menjadi Wakil Walikota kemudian jadi Walikota termasuk sampai saat ini.
Ini mencakup jabatan di pemerintahan kota Subulussalam, DPR Kota, bahkan termasuk di lingkungan para pengusaha dan kekuatan Non Pemerintah seperti LSM, PERS dan lainnya.
Banyak sumber yang menyebutkan bahwa H. Affan Alfian Bintang sosok Bapak dari anak-anak Yatim Kota Subulussalam. Dari kebiasaannya bekerja dan berbagi pada anak-anak Yatim yang kurang mendapat kasih sayang dari seorang Ayah ataupun seorang ibu.
Sebagai contoh Rutinitasnya setiap Kamis(Malam Jumat) usai wiritan Yasin berbagi dan peduli pada anak-anak Yatim.
“Hal ini yang membedakan, PAK Bintang dengan Kandidat lainnya. Belum lagi kebiasaannya menghadiri hajatan-hajatan berbagai komunitas masyarakat adat seperti Pesta-pesta adat, kenduri, menjengguk orang sakit, melakukan takjiah disekeliling kota Subulussalam” Ujar salah seorang tokoh masyarakat Kota Subulussalam.
Dengan asumsi ini, dapat dipastikan bahwa marketing Politik Hati Nurani Rakyat telah berjalan dengan baik.
Secara garis besar, faktor-faktor itulah yang membuat H. Bintang dan Irwan Faisal menjadi sangat kuat. Konsolidasi internal yang mumpuni, juga karena banyak pihak, menjadi faktor-faktor tambahan lain.
Secara jelas H. Affan Alfian Bintang memang masih akan menjadi sosok elit politik terkuat di Kota Subulussalam. Maka mungkin layak untuk menyebut Pasangan BISA (Bintang-Faisal) sebagai sosok yang tak terkalahkan dan tertinggi elektabilitasnya dari pesaing kandidat lainnya.
Pimpinan Tim pemenangan ‘BISA’ berpesan “Payung tidak dapat menghentikan hujan tapi membuat KITA BISA berjalan menembus hujan untuk mencapai Tujuan” Orang pintar bisa gagal, Orang hebat bisa jatuh” tetapi orang yang RENDAH HATI dan SELALU SABAR dalam segala hal akan selalu mendapat jalan untuk menempatkan diri dengan seimbang karena kokoh pijakannya. Semoga kita bisa menjadi orang yang selalu RENDAH HATI & SABAR.
اللهم صل على محمد وآل محمد
🪷🥀🪷//Anton Tinendung***