SUBULUSSALAM l Dalam acara rapat paripurna istimewa dalam rangka penyampaian visi, misi dan program pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Subulussalam pemilihan tahun 2024, berlangsung pada hari ini, di Gedung DPRK Subulussalam, Kamis, 26 September 2024.
Pengamat Politik Subulussalam, Ramadi, ST, melihat ada sikap sentimen dalam acara tersebut sehingga menjadi komsumsi publik hari-hari ini, dimana saat penyampaian visi misi itu dari pada Paslon (Bisa) Bintang-Faisal disaat menyampaikan, ada dua Paslon yang walk out dari rapat paripurna tersebut, sehingga kita menduga ada cerminan ketidak etisan dalam berpolitik, apalah salahnya selain kita bisa menjadi pembicara dalam satu forum resmi kita juga harus bisa menjadi pendengar ini, memang terlihat biasa saja tapi agak kurang elok dan tidak beretika ketika dari salah satu Paslon yang keluar dari forum resmi tersebut.
“Kita tahu persaingan antar Paslon untuk meraih simpati masyarakat demi meraup suara dari masyarakat cukup tinggi dengan berbagai macam cara dan strategi yang dimana salah satunya ialah penyampaian visi misi itu tadi,” ujarnya.
Lanjut Ramadi, tetapi lagi lagi kita melihat ada pesan yang tidak elok dan tidak menjadi pendidikan politik di tengah tengah masyarakat dengan adanya cerminan yang menunjukkan ketidak dewasaan dalam berpolitik.
“Masyarakat Subulussalam inginkan dalam perhelatan pilkada yang tidak berlangsung lama lagi harus mencerminkan dan mengedepankan politik santun, damai dan beretika, sehingga ini menjadi edukasi terhadap masyarakat,” sampainya
Ia juga menambahkan, hal ini selain dirasakan dari pengamatan publik juga dirasakan dari berbagai pemuda, aktivis dan pengamat politik Subulussalam, dalam pandangan mereka berpolitik harus tetap mengedepankan etika, santun dan damai.
Akhirnya masyarakat jualah yang menilai dan menentukan dari sekian Paslon yang ikut dalam perhelatan pilkada ini mana yang bisa menunjukkan sebagai figur publik dan pemimpin di Kota Subulussalam yang kita banggakan ini.(@#).