BANTAENG , Teropong Barat.com, – Petugas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) Kabupaten Bantaeng tekankan pentingnya untuk selalu bersikap tenang saat menghadapi kebakaran kepada seluruh jajaran, dharmawanita dan warga binaan Rutan Kelas II B Bantaeng Kanwil Kemenkumham Sul-Sel, Kamis (17/10).
Berlangsung pukul 09:00 WITA di Selasa Gedung Kantor, Kepala Rutan Kelas II B Bantaeng, Ambo Asse A., mengucapkan terima kasih atas kesediaan pihak Damkar yang telah memberikan materi penting tersebut, kepada seluruh jajaran, Dharmawanita dan warga binaan.
“Semoga pengetahuan baru tersebut dapat membuat seluruh jajaran maupun warga binaan turut terlibat untuk meminimalisir bencana kebakaran, baik di lingkungan kantor maupun di rumah masing – masing,” Harap Ambo.
Lebih Lanjut, Kepala Rutan Bantaeng tersebut membeberkan rencana untuk membuat Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Pihak Damkar Bantaeng terkait penanggulangan cepat bencana kebakaran sebagai bentuk mitigasi resiko.
Kepala Seksi Operasional Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Bantaeng, Harsad, bertindak sebagai Narasumber dan menjelaskan beberapa hal yang menjadi faktor penyebab dan cara penanggulangan secara modern dan tradisional.
Antara lain korsleting listrik, puntung rokok yang dibuang secara sembarangan, minyak goreng dan lemak (di bagian dapur), serta faktor kelalaian seperti lupa mematikan aliran listrik dan penggunaan api terbuka yang luput dari pengawasan.
“Tetap tenang saat menghadapi kebakaran dapat membuat kita untuk berpikir lebih jernih mengambil keputusan yang tepat, seperti tindakan memadamkan api, mengevakuasi atau meminta bantuan,” Papar Harsad kepada seluruh jajaran.
Kasi Ops. Damkar tersebut juga menjelaskan pentingnya belajar menggunakan alat pencegah dini kebakaran seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan pemasangan Alat seperti fire block, serta beberapa alat yang bisa digunakan untuk memadamkan api secara tradisional, seperti karung goni atau lap basah.
“Alhamdulillah Rutan Bantaeng telah memiliki beberapa APAR dan fire block yang dipasang di beberapa titik disertai jalur dan titik evakuasi,” lanjutnya memberikan apresiasi.
Sosialisasi tersebut juga meliputi praktek langsung oleh Tenaga Damkar yang melibatkan perwakilan pegawai, dharmawanita dan tenaga dapur terkait pemadaman api menggunakan alat – alat modern dan tradisional.
“Materi tadi menjadi PR bagi saya untuk tidak panik, dan berpikir cepat. Sebab sebagian besar kobaran api bisa dipadamkan atau diminimalisir penyebarannya,” Ucap Herinurdi, salah seorang jajaran yang bertugas untuk mengawasi Bahan Makanan (BAMA) dan Dapur.
Kegiatan tersebut sebagai bentuk dari tindak lanjut surat edaran Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan Nomor : W.23-PK.06.08-263 Tahun 2024 Tanggal 17 September Tentang Himbauan Pemenuhan Sarana Prasarana dan Simulasi Penyelamatan Kejadian Kebakaran di Dapur. (*/Opick)