Aceh utara ll teropongbarat.com
Demi mewujudkan desa mandiri dan transfaran agar pembangunan cepat bangkit dari keterpurukan,Baik disegi pembangunan infrastruktur,Peningkatan jalan usaha tani dan BUMdes disetiap pedesaan,Karena salah satu visi misi Presiden Jokowi,” MEMBANGUN DARI DESA KE KOTA ” ,Tapi malang betul nasib sang jurnalis media waspadaindonesia.com sebagai kepala perwakilan aceh ini mendapat pukulan telak diwajah sebelah kanan oleh abang kandung kepala desa lubuk pusaka tepatnya didusun selemak pada saat mengikuti kegiatan peliputan Tim Calon Bupati Aceh Utara dari partai aceh sabtu 4 november jam 15 wib sore,Tiba-tiba abang kandung kepala desa ini mendatangi awak media waspadaindonesia.com dengan sepontan bertanya ” kau norman ya ” lantas pukulanya sampai dimuka saya dan mengenai mata sebelah kanan,Ucap norman.
Selain itu,” Setelah pemukulan itu norman melaporkan ke polsek langkahan via telf menghubungi kanit reskrim polsek dengan ucapan ” ijin mau melaporkan saya dipukul abang kandung kepala desa lubuk pusaka,Masalahnya dia tidak senang atas pemberitaan Dana pembangunan Balai Desa tahun anggaran 2023 itu ” jadi kanitres polsek langkahan minta hari senen saja buat laporanya,Itu arahanya pada saat dihubungi via telf.
Berkaitan dengan itu,Jam 20°° wib tiba-tiba keluarga kepala desa tersebut mendatangi rumah saya di dusun simpang 5 berkisar sepuluh orang,Karena posisi saya pada saat itu dirumah paman julkifli berjarak 500 Meter dari rumah saya,Maka keluarga kepela desa tersebut mendatangi rumah paman julkifli,Karena mereka tau bahwasanya saya ada dirumah,Dengan nada emosi mereka meminta saya keluar dari rumah,Padahal kita minta masuk kerumah jika memang ada yang mau dimusawarhkan,Tetapi malah mereka meprofokasi warga didesa bahwasanya saya dituduh mencuri sawit dan saya yang dituduh memukul abang kepala desa tersebut,Akhirnya masyarakat berduyun-duyun untuk melihat keadaan sebenarnya,Karena masyarakat merasa tertipu akhirnya masyarakat kembali ke dusunya masing-masing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena jiwa saya terancam bersama anak-anak dan istri,Saya minta pertolongan langsung kepada Bapak kapolres Aceh utara melalui whatsApp,Setengah jam kemudian tim resmob aceh utara hadir ditengah kerumunan warga malam itu juga dan saya ingin bergegas kepolres meminta perlindungan hukum,Karena resmob dari polres sudah berada dirumah julkifli,Keluarga kepala desa tersebut berupaya untuk meminta damai jangan sampai kepolres,Tetapi saya bersikeras harus berdamainya dipolres malam itu,Karena saya melihat situasinya sudah tidak kondusif lagi,Keluarga saya juga sudah merasa terzolimi oleh insiden ini,Paktanya saya yang dipukul abang kepala desa ini,Kenapa saya yang didemo di isukan menuduh memukul abangnya kepala desa tersebut,Dan di isukan lagi menuduh mencuri sawit,Akhirnya massa membludak mengelilingi rumah paman saya malam itu.
Setelah saya berangkat ke polres malam itu dan membuat pelaporan di SPKT Nomor STTLP/XI/2024/SPKT/POLRES ACEH UTARA/POLDA ACEH.
Dengan dugaan Tindak Pidana Penganiayaan UU 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 352.
Setelah membuat pelaporan tersebut maka saya dirujuk ke puskemas Lhoksukon untuk divisum pada jam 3 pagi hari minggu dan kembali kepolres,Dan setiba dipolres pihak keluarga kepala desa tersebut selalu membujuk untuk berdamai,Tapi saya bilang saya kordinasi dulu dengan keluarga dan pimpinan media saya,Harap bersabar..! Ke esokan harinya senen pada tanggal 4 november saya memutuskan untuk berdamai dihadapan penegak hukum dan disaksikan aperatur desa,Dengan meminta untuk pesejuk dikampung agar nama baik saya dipulihkan,Begitu juga biaya pengobatan dan tutup malu saya terhadap warga lubuk pusaka.
Dengan sigap tegasnya Kepala Desa (Geucik )Lubuk Pusaka beserta para yang hadir mengiyakan atas permintaan saya itu agar segera ditanda tangani surat perjanjian tersebut,Tapi sangat disayangkan semua yg diucapak didepan APH terkait tawar sejuk didesa,Semuanya diabaikan.ucapnya Norman S (js/red )