Subulussalam,teropongbarat.co. Haji Rasid Bancin seorang Ustad Dayah yang juga saat ini sebagai Calon Walikota Subulussalam di PRANK.. Pengelola Rumah Sakit Umum Kota Subulussalam. Pasalnya Dianggap tak layak seorang Calon Walikota Subulussalam ngomonk tanpa dasar dan bukti demi mengejar ambisi sebagai kandidat Walikota yang tidak memiliki disiplin ilmu kesehatan. Keyakinan seorang Ustad pada Takdir harusnya di kedepankan memang. Spritual dan akhlaknya menjadi jaminan ketika ia ingin jadi pemimpin.
Pernyataan yang disampaikan oleh salah satu pasangan calon Walikota, Ust. Rasyid, pada debat publik yang digelar oleh KIP Kota Subulussalam beberapa hari lalu terkait dengan insiden pasien yang diduga meninggal dunia akibat mati genset di RSUD, mendapat tanggapan keras dari pihak rumah sakit. Pihak RSUD menegaskan bahwa klaim tersebut tidak berdasar dan tidak benar.
“Kami merasa nama baik RSUD dicemarkan dengan pernyataan yang tidak akurat tersebut. Kami meminta Pak Rasyid untuk menarik pernyataannya dan meminta maaf, karena hal itu sama sekali tidak benar. Kami pun sudah melakukan konfirmasi secara berulang kali untuk memvalidasi data dengan pihak pelayanan, dokter Spesialis Bedah dan dokter gigi. Ujar Humas RSUD, Nurdin.
Kemudian insiden yang disebutkan oleh Ust. Rasyid yang menyampaikan bahwa ada pasien meninggal pada saat operasi gigi yang disebabkan oleh matinya genset pada saat operasi berlangsung. ini adalah isu liar yang dikembangkan oeh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sejauh ini belum ada tindakan operasi gigi yang dilakukan di RSUD Kota Subulussalam. Karena tindakan hanya bisa dilaksanakan oleh dokter spesialis gigi. Dan faktanya RSUD kita belum tersedianya dokter spesialis tersebut.
Dan isu kedua yang dilontarkan berkaitan meninggalnya bayi karena kekurangan oksigen. Ini juga isu liar akibat pemahaman ustad tentang kesehatan yang belum komprehensive. Setelah kami telusuri dan mungkin ini yang dimaksud beliau. Setelah dikonfirmsi kepada dokter spesialis anak dan dokter spesialis obgyn kemungkinan yang dimaksud beliau adalah Hipoksia (sebuah kondisi yang terjadi karena kurangnya oksigen dalam sel dan jaringan tubuh) sehingga dapat menggangu sistem pernafasan. Hipoksia ini bisa juga dijelaskan kekurangan oksigen yang terjadi sebelum, selama, atau setelah proses melahirkan. Hipoksia dapat menyebabkan cedera otak yang serius, seperti kelumpuhan otak, kehilangan pendengaran, dan cacat intelektual serta menyebabkan kematian. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hipoksia pada bayi baru lahir, antara lain bayi lahir sebelum 37 minggu (prematur). Jika bayi tersebut bisa diselamatkan dalam proses persalinan maka akan mengalami asfiksia. Asfiksia terjadi karena kurangnya aliran darah ataupun pertukaran gas dari atau ke janin pada bayi baru lahir.
RSUD mengingatkan juga menghimbau bahwa penyebaran informasi yang tidak terverifikasi dapat merugikan banyak pihak, terutama dalam situasi yang sangat sensitif terkait kesehatan dan keselamatan masyarakat.
“Sebagai lembaga pelayanan publik, kami berharap semua pihak berhati-hati dalam menyampaikan informasi. Jangan sampai berita yang tidak terkonfirmasi kebenarannya, atau bahkan hoax, menyebar begitu saja. Tambah Nurdin, SKM.
Manajemen Pelayanan RSUD juga meminta agar masyarakat dan pihak-pihak terkait melakukan pengecekan langsung terhadap fakta yang ada sebelum menyebarkan informasi. Hal ini penting untuk menjaga agar isu-isu yang beredar tidak merusak citra lembaga kesehatan yang sudah berusaha memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.[] Sumber Humas | Manajemen Pelayanan RSUD Kota Subulussalam