BANDA ACEH – Kegiatan tabliq akbar menghadirkan da’i kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) diselenggarakan di taman ratu Safiatuddin, Minggu 17 November 2024 malam dihadiri oleh ribuan orang yang di dominasi oleh warga luar Banda Aceh.
Hal itu terlihat dari banyaknya masyarakat Aceh Besar dan daerah lainnya yang turut hadir dalam acara tersebut. Tak heran jika di sejumlah kawasan yang merupakan lintas Aceh Besar-Banda Aceh mengalami kemacetan, salah satunya di kawasan jembatan Cot Iri, Aceh Besar.
“Kami datang jauh-jauh ingin dari kampung ke Banda Aceh, khusus ingin mendengarkan ceramah UAS pak. Mengenai politik kami tidak ada urusan,” kata salah seorang warga terlihat antusias ingin mendengarkan ceramah ulama kondang itu.
Sementara itu, salah satu warga lainnya yang juga mengaku dari Aceh Jaya mengatakan kedatangannya ke Banda Aceh murni ingin mendengarkan ceramah UAS. “Selama ini kita dengarnya di Youtube, hari ini kita mau lihat dan dengar langsung. Kalau mengenai ada yang ingin kampanye politik pilkada Banda Aceh, kami tidak ada terlalu peduli pak, kami bukan KTP Banda Aceh,” ujarnya.
Sementara secara terpisah, masyarakat ainnya yang ditemui ketika pulang dari acara tabliq akbar tersebut mengatakan dirinya merasa senang dapat mendengarkan langsung ceramah UAS. “Kami senang bisa dengar langsung UAS ceramah bang, walaupun lumayan ramai dan macet. Kami inginnya UAS diberi waktu lebih panjang lagi untuk ceramah, jujur kami gak bosan. Tapi, tadi itu ada ibuk di depan itu terlalu banyak curhatnya, jadi banyak waktu tersita untuk dia saja. Harapan kami nanti UAS bisa turun ceramah ke Pidie Jaya juga ya bang,” ungkap perempuan yang akrab disapa Icut itu.
Di media sosial, seorang aktivis Aceh bernama Verri Albuchari terlihat turut mengomentari melalui akun facebooknya dengan sendirinya halus. Dia mengatakan “Bunda geuyak curhat keunan, abeeh kuota2 teuh (Bunda ‘Illiza’ pergi curhat ke ‘acara’ itu, habis kuota-kuota ‘internet’ kita)”.
Status itu turut mengundang komentar lucu dari para netizen. Salah satunya akun bernama Hayatullah Khumaini yang menyebutkan “politisi lokal yang ka go nasional memang meunan(politisi lokal yang sudah jadi politisi nasional memang begitu)”.
Sementara itu, secara terpisah Ketua Pemerhati Kebijakan Publik (PJK) Banda Aceh, Fajarul mengatakan, mayoritas warga yang hadir memang berasal dari luar Banda Aceh dan murni untuk mendengarkan ceramah UAS dan tidak ada hubungannya dengan kampanye politik yang ingin numpang di acara tabliq akbar. “Kita melihat, masyarakat Banda Aceh mayoritas tetap istiqomah dengan fatwa ulama yang tidak membenarkan seorang perempuan menjadi pemimpin masyarakat karena jelas-jelas dilarang dalam Al-Qur’an dan Alhadist,” jelas Fajarul, Senin 18 September 2024.
Fajarul mengatakan terlepas dari skema pembenaran yang ingin dilakukan seorang perempuan yang haus kekuasaan, masyarakat Banda Aceh tetap berpegang teguh pada Fatwa ulama Aceh. “Alhamdulillah, kami yakin UAS adalah sosok yang bijaksana dan tidak ingin dimanfaatkan untuk kepentingan politik walaupun mengisi tabliq akbar yang dibumbui kampanye politik. Apalagi para ulama Aceh bahkan ulama kharismatik seperti Abu Mudi yang keilmuan agamanya begitu mendalam secara tegas tidak membenarkan mendukung pemimpin perempuan,” ujarnya.
Fajarul meyakini bahwa acara tabliq akbar tersebut tidak bakal menggoyangkan warga Banda Aceh untuk berpegang teguh pada fatwa ulama Aceh tentang larangan pemimpin perempuan. “Insya Allah, warga Banda Aceh mayoritas akan tetap berpegang teguh pada Fatwa ulama Aceh yang melarang kepemimpinan perempuan. Terkait adanya upaya-upaya mencari pembenaran untuk kepemimpinan perempuan oleh pihak berkepentingan itu sah-sah saja, namun sebagai Aceh sebagai daerah syariat Islam tentu masyarakatnya tetap akan mendengarkan ulama Aceh. Warga Banda aceh juga paham membedakan mana upaya penggiringan politik terhadap ulama mana yang memang penegasan dan keinginan ulama itu sendiri, “pungkasnya.