Batu Bara – Menjelang Pilkada Batu Bara, isu ketidaknetralan Aparatur Sipil Negara (ASN) terus mencuat. Kali ini, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Batu Bara, berinisial DS, diduga00pp mengarahkan kepala puskesmas (kapus) se-Batu Bara untuk mendukung salah satu pasangan calon (paslon) bupati tertentu.
Dugaan ini muncul setelah seorang tenaga medis, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa kapus mereka memerintahkan para petugas medis untuk mendukung paslon tertentu sesuai arahan DS.
“Pj memerintahkan Kadislah, dia kan gak bisa ngomong. Jadi kita ke 02 ya. Kepala Puskesmas kami langsung yang bilang, diarahkannya ke 02 sama Kadis,” ujarnya.
Meski demikian, Dr. Deni Syaputra, Kepala Dinas Kesehatan PPKB, membantah tudingan tersebut.
Ia mengakui adanya pertemuan dengan para kapus pada Senin, 18 November 2024, tetapi menegaskan bahwa agenda tersebut terkait pemeriksaan Inspektorat, bukan pengarahan politik.
“Orang itu kumpul ke kantor karena kami lagi diaudit Inspektorat ini sekarang. Mana ada aku kumpulkan untuk mengarahkan paslon. Gak ada itu,” tegas Deni saat dikonfirmasi pada Selasa, 19 November 2024.
Dengan nada bingung, ia menambahkan, “Aduh, jadi. pusing aku dengan isu-isu politik ini. Kepala ku sakit, ampun.”
Menanggapi isu ini, Penjabat (Pj) Bupati Batu Bara, Hery Wahyudi, menegaskan komitmennya untuk menindak ASN yang melanggar prinsip netralitas.
“Kita proses kalau ada ASN yang tidak netral. Kabari ya, terima kasih infonya,” ujar Hery melalui sambungan telepon.
Masyarakat berharap adanya tindakan tegas dari pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan pelaksanaan Pilkada Batu Bara berjalan bersih tanpa intervensi ASN.
Penulis: Taufiq
Editor. : Rahmat Hidayat
Batu Bara – Menjelang Pilkada Batu Bara, isu ketidaknetralan Aparatur Sipil Negara (ASN) terus mencuat. Kali ini, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Batu Bara, berinisial DS, diduga00pp mengarahkan kepala puskesmas (kapus) se-Batu Bara untuk mendukung salah satu pasangan calon (paslon) bupati tertentu.
Dugaan ini muncul setelah seorang tenaga medis, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa kapus mereka memerintahkan para petugas medis untuk mendukung paslon tertentu sesuai arahan DS.
“Pj memerintahkan Kadislah, dia kan gak bisa ngomong. Jadi kita ke 02 ya. Kepala Puskesmas kami langsung yang bilang, diarahkannya ke 02 sama Kadis,” ujarnya.
Meski demikian, Dr. Deni Syaputra, Kepala Dinas Kesehatan PPKB, membantah tudingan tersebut.
Ia mengakui adanya pertemuan dengan para kapus pada Senin, 18 November 2024, tetapi menegaskan bahwa agenda tersebut terkait pemeriksaan Inspektorat, bukan pengarahan politik.
“Orang itu kumpul ke kantor karena kami lagi diaudit Inspektorat ini sekarang. Mana ada aku kumpulkan untuk mengarahkan paslon. Gak ada itu,” tegas Deni saat dikonfirmasi pada Selasa, 19 November 2024.
Dengan nada bingung, ia menambahkan, “Aduh, jadi. pusing aku dengan isu-isu politik ini. Kepala ku sakit, ampun.”
Menanggapi isu ini, Penjabat (Pj) Bupati Batu Bara, Hery Wahyudi, menegaskan komitmennya untuk menindak ASN yang melanggar prinsip netralitas.
“Kita proses kalau ada ASN yang tidak netral. Kabari ya, terima kasih infonya,” ujar Hery melalui sambungan telepon.
Masyarakat berharap adanya tindakan tegas dari pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan pelaksanaan Pilkada Batu Bara berjalan bersih tanpa intervensi ASN.
Penulis: Taufiq
Editor. : Rahmat Hidayat