Editorial TB (24/11)
Empat Paslon Wali dan Walikota Subulussalam di pastikan bersaing merebut kursi panas Wali dan Wakil Walikota Subulussalam periode 2025-2030. Puncaknya, Rabu (27/11/2024) tinggal menunggu hari.
Sebelumnya paslon Rabbani nomor urut 2 di hasil surve Glori yang dirilis sebelumnya unggul di beberapa kecamatan tertinggi elektabilitasnya. Namun dari informasi yang didapat elektabilitasnya tak mampu bertahan dipuncak. Isu bagi-bagi tanah bagi masyarakat miskin yang disampaikan saat visi-misi kandidat Walkot membuat elektabilitas kandidat yang satu ini jauh melorot ke belakang.
Kemudian pasangan Fakar nomor urut 3 dari informasi yang didapat beberapa isu yang membuat elektabilitas nya menurun saat menyerang/menggugat paslon dan KIP dengan isu UUPA sampai ke Mahkamah Agung yang berakhir gugatan Kasasinya di Tolak. Alasan lain karena kandidat Fakar tidak mengikuti rangkaian kegiatan Kampanye Damai dan Visi Misi yang diprakarsai Komisi independen pemilu(KIP) kota Subulussalam.
Sementara paslon Sabah nomor urut 1(satu) rendahnya elektabilitasnya karena berbagai faktor diantaranya tidak mengikuti rangkaian kampanye Damai, kurang memiliki koneksi dan peran penting di sejumlah TIM kampanye serta minimalisir Kos kampanye paslon. Diduga ikut berperan menyerang kandidat lain dengan isu penerapan UUPA dan membesarkan isu-isu defisit yang melanda pemerintah kota Subulussalam.
Dan yang menaikkan elektabilitas Paslon Bintang-Faisal nomor urut empat adalah
1. Bangkit dan melekatnya semangat “sahabat semua suku” setelah KIP Aceh meloloskan pasangan Bintang-Faisal sebagai peserta pemilu yang sah. Dikuatkan Keputusan KIP Kota Subulussalam melalui pengumuman yang disampaikan Asmiadi, SKM sebagai ketua Komisi Independen Pemilu Kota Subulussalam.
2.Bangkit dan melekatnya sebutan paslon Bintang-faisal dinobatkan sebagai Bapak Anak-anak Yatim di kota Subulussalam.
3.Memiliki koneksi dan finansial yang kuat untuk menggerakkan tim suksesinya sebagai Paslon Wali dan Wakil Walikota Subulussalam nomor urut empat dari pergerakan Partai Hanura yang memiliki 6 Kursi di DPRK Subulussalam, 2 Kursi dari Nasdem dan satu kursi dari Partai Amanat Nasional(PAN). Hingga kursi Koalisinya mencapai 9 Kursi di DPRK Subulussalam.
4. Paslon Bintang-Faisal dianggap pasangan paling ideal pelangi antara masyarakat DAS (daerah aliran sungai) Singkil-Kombih lae shoraya dan masyarakat daratan kota Subulussalam. Selain itu Tim Suksesi Bintang-Faisal mampu menangkal isu-isu miring tentang perjalanan roda pemerintahan Kota Subulussalam selama satu periode. Dengan semua kekuatan Vigur dan finansial Tim yang memadai.
Dari hasil survei Global dan Riset (Glori) kembali mengeluarkan hasil survei kumulatif dilima kecamatan terkait dengan elektabilitas pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Subulussalam periode 2024. Elektabilitas yang dikumpulkan, Glori menemukan, pasangan Affan Alfian Bintang-Irwan Faisal (Bisa) akhirnya unggul sebesar 34,2 persen, disusul paslon M Rasyid Bancin-Nasir Kombih (Rabbani) sebesar 27,5 persen, Fajri Munthe-Karlinus (Fakar) sebesar 26,7 % dan Salmaza-Bahagia Maha (Sabah) dari jalur perseorangan 6,8 persen serta undecited voter 4,6 persen.
“Dalam survei itu penarikan sampel dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan Margin of error -+ 2,5%. Pada tingkat kepercayaan 95%. Surve ini berdasarkan Data Pemilih Tetap (DPT) Subulussalam tahun 2024,” Kata Zikry, Sabtu (23/11/2024).
Disampaikan Glori survei tersebut menjadi gambaran awal mengenai konstalasi politik di Kota Subulussalam pasca pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Subulussalam mendaftar ke KIP kota Subulussalam. (@).