Banda Aceh – dalam rangka memperingati 19 Tahun Tsunami Aceh, PT Pembangunan Aceh (PEMA) menggelar acara Tausiyah, Doa, dan Dzikir bersama dengan menghadirkan Ustadz Abdul Somad bertempat di Kantor PT PEMA, pada Minggu (24/12/2023).
Dirut PT PEMA, Ali Mulyagusdin dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas perkenaan Ustadz Abdul Somad untuk dapat hadir di tengah-tengah keluarga besar PT PEMA, “Alhamdulillah Tuan Guru Ustadz Abdul Somad dapat hadir memberikan Tausiyah dan doa bersama dalam rangka memperingati 19 Tahun Tsunami Aceh di kantor PT PEMA.”
“Peristiwa Gempa dan Tsunami 19 Tahun silam menjadi renungan dan refleksi bagi kita semua bahwa kita sebagai manusia begitu kecil dan tidak berdaya di hadapan Allah, ketika Allah sudah berkehendak dalam sekejap mudah bagi Allah, saya juga selalu ingatkan kepada teman-teman di PT PEMA, niatkan kerja kita untuk orang banyak, bukan semata mata untuk pribadi, insya Allah berkah”, tambah Ali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan yang dibuka oleh ceramah dan dzikir oleh ustadz Zul Arafah tersebut turut dihadiri oleh Komisaris, Direksi, Keluarga Besar Karyawan/ti PT PEMA. Selain kegiatan Tausiyah, doa dan dzikir bersama, acara ini juga dibarengi dengan pemberian bingkisan kepada adik-adik dari Rumah Yatim Aceh.
Dalam tausiyahnya Ustadz yang dikenal dengan sebutan UAS ini menyampaikan beberapa hal, pertama hikmah musibah gempa dan tsunami.
“Hikmah yang dapat diambil dari musibah 19 tahun silam adalah pelajaran bahwa kita tidak ada apa-apanya dan bukan siapa-siapa sampai waktunya kita juga dipanggil menghadap Allah, maka dari itu persiapkan diri kita, mari kita raih predikat Husnul khotimah saat Allah kembali memanggil kita”. Kata Abdul Somad.
Selain itu, Ustadz Somad menyebutkan, membangun Aceh di masa depan adalah termasuk tugas PT PEMA.
“PT PEMA sebagai salah satu BUMA atau Badan Usaha Milik Aceh, hasil dari kerja direksi, karyawan/ti PT PEMA nantinya akan diberikan kepada Pemerintah, sebagian untuk memakmurkan mesjid, sebagian disalurkan untuk anak yatim dan fakir miskin, sebagian untuk sekolahkan putra putri Aceh ke Mesir untuk jadi Ustadz Ustadzah, dan macam-macam lainnya. Apakah ini berpahala? Insya Allah PT PEMA kebagian pahalanya, karena dapat memberikan manfaat bagi orang banyak”, tambah UAS dalam tausiyahnya.
Tausiyah yang berlangsung selama 40 menit tersebut ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh UAS dan dilanjutkan dengan makan siang bersama. (Cnr)