Subulussalam, teropongbarat.co. Dewan Pengurus Daerah (DPD) Aliansi Peduli Indonesia dan LSM Suara Putra Aceh Kota Subulussalam mendesak pemerintah Kota Subulussalam melalui Walikota Subulussalam agar segera menggunakan Perwal (Peraturan Walikota Subulussalam), dalam menempatkan Rencana Penggunaan anggaran Kota Subulussalam tahun 2024.
Asubandi yang merupakan pimpinan LSM Aliansi Peduli Indonesia (API) dan Sejumlah peengurus LSM Suara Putra Aceh meminta kepada Walikota atau Pemerintah Kota Subulussalam untuk segera menggunakan Perwal untuk menjalankan program pregram Strategis Daerah dengan menggunakan Politik Anggaran Kota Subulussalam.
Apalagi Informasi terbaru terjadinya Kisruh saat rapat diruang Banggar DPRK Subulussalam. Team TAPK sempat keluar ruangan dari Banggar(Badan Penganggaran)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekertaris Daerah H.Sairun,S.Ag, MSI Usai Rapat memerintahkan seluruh SPKP agar keluar dari banggar DPRK. karena masih terjadi perbedaan persepsi dan pembahasan tidak kepada Substansi sesuai jadwal.
Sesuai surat yang kami terima hari ini jadwal pembahasan SKP yang akan dibahas anggaran Setwan namun sebelum masuk kepada Substansi terjadi perdebatan tentang perbedaan angka SURPLUS di KUA PPAS dengan Nota keuangan yang disampaikan oleh pemerintah kota Subulussalam-Aceh.
Perbedaan ini tentu ada jalur yang harus ditempuh dan perdebatanpun terjadi.
Keluarnya team TAPK karena Sekertaris daerah mmeyaksikan rapat tidak berjalan sopan dimana salah satu anggota DPRK Bahagia Maha dengan nada MARAH melemparkan MICcropon kebawah dihadapan Sekda disaat rapat berlangsung.
Disaat peristiwa itu terjadi saya selaku ketua Team
Terlihat TAPK memerintahkan seluruh anggota team TAPK Wolk out dari ruang sidang karena rapat seperti itu TIDAK PERLU dilayani
Dan kami akan kembali mengikuti rapat pembahasan, selama rapat bejalan sopan dan yang di bahas teknis sesuai agenda.
“Kalau ada hal hal yang menjadi perdebatan dipersilahkan menggunakan saluran yang benar bukan SEMENA MENA. /// Tim. **