Bekasi – Dita Amanda, anak dari mantan supir keluarga artis legendaris Indonesia Bing Slamet menjadi penyanyi label musik Senada Digital dan Hebat Records. Jelang masuknya Ramadan 2024, penyanyi cilik tersebut akan meluncurkan lagu religi berjudul Kuatkan Imanku, dirilis pada 28 Februari 2024 di berbagai platform musik digital.
Dita Amanda lahir di Kota Bekasi pada 20 September 2018, merupakan anak dari pasangan Adi Warsidi dan Anita Faridah yang sama-sama berasal dari Bekasi. Adi Warsidi saat diwawancarai pada Senin (5/2/2024) mengatakan dulu ia pernah jadi supir freelance keluarga Bing Slamet selama 7 tahun, membuatnya ada pengetahuan tentang dunia entertainment, dan jadi kenal banyak artis.
Adi Warsidi melihat anaknya, Dita Amanda berani tampil di panggung. Oleh karena itu, Adi Warsidi mencari wadah untuk bisa mengembangkan bakat yang dimiliki Dita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut Adi Warsidi mengatakan, Dita Amanda jadi makin percaya diri sejak menjadi artis penyanyi Senada Digital dan Hebat Records. Dita bangga memiliki lagu sendiri yang dibuatkan oleh label-label musik tersebut.
Sejak pandemi lalu, Adi Warsidi bekerja sebagai kurir paket Lazada. Adi berusaha memulai pekerjaannya sejak pagi agar lekas selesai, untuk bisa mengantar Dita tampil atau menjalani aktivitas seninya.
Pada kesempatan yang sama, Dita Amanda mengatakan awal mula ia tertarik menekuni duni seni karena ikut lomba bernyanyi.
Ternyata Dita bisa menang mengalahkan peserta yang umurnya di atas Dita.
Menurut Dita Amanda, tidak ada yang memotivasinya untuk menekuni dunia seni. Tapi karena melihat Dita punya bakat dan berani tampil, kedua orang tuanya mencarikan Dita wadah positif untuk mengikuti kegiatan sanggar dan les guna mengembangkan bakatnya.
Uniknya, Dita Amanda memiliki kemampuan akting dan berolah vokal secara otodidak. Keluarga Dita sama sekali tidak ada latar belakang dalam berkesenian. Bakat alami saja, hanya karena Dita sering ikut nonton pertunjukan bernyanyi dan melihat secara langsung aktivitas di lokasi syuting.
Dita Amanda di usianya 5,5 tahun pada saat sekarang ini telah merilis dua lagu. Selain itu, Dita juga aktif mengisi peran di sinetron. Beberapa prestasi telah dikukir Dita, yaitu: Juara Da’i Cilik antar PAUD di Kabupaten Bekasi, Juara Fashion Show di Bogor yang diselenggarakan oleh Sanggar Ananda, Juara Nyanyi di Mall Atrium, dan jadi model iklan kecap ABC.
Rulli Aryanto, pemilik label musik Senada Digital dan Hebat Records mengatakan, awal ia mendengar suara Dita Amanda, standar saja. Karena suara Dita memang masih anak kecil sekali, masih ada cadel-cadelnya.
“Tapi yang jadi luar biasa adalah kemampuan menginterpretasikan sebuah lagu, itu yang jadi nilai lebih Dita Amanda. Kalau bahasa saya, Dita Amanda udah gak nyannyi, tapi mampu bercerita lewat sebuah lagu, dan ini hebat untuk anak yang masih berusia 5 tahun, saat lagu pertama dia rekaman bareng Senada Digital,” kata Rulli Aryanto.
Seperti dikatakan oleh Rulli Aryanto, Dita Amanda telah merilis dua lagu bareng label musiknya, berjudul: Jangan Berebut Mainan (karya Alvin Maulana), dan Koki Cilik (karya Tan Mehmed bersama Tixxy). Lagu ke tiga Dita Amanda yang berjudul Kuatkan Imanku juga merupakan karya lagu Tan Mehmed bersama Tixxy.
Rulli Aryanto juga mengatakan, Senada Digital dan Hebat Records tertarik membina Dita Amanda di industri musik karena Tixxy. Penyanyi dan Music Entrepreneur yang juga pemilik label musik tersebut sudah jatuh hati dengan pembawaan Dita saat proses rekaman dan di atas panggung. Ada aura positif untuk bisa jadi sesuatu hal positif yang bisa dibagikan lewat Dita dan karya-karyanya.
“Jadi sebenarnya yang tertarik lebih awal adalah Tixxy, dan saya percaya Tixxy ga akan salah, hahahahaha. Jadi nanti Dita Amanda akan setiap bulan merilis single baru di Hebat Records dan Senada Digital. Berharap bisa menjadi pilihan baru untuk industri musik anak di Indonesia dan dunia,” kata Rulli Aryanto.
Video Dita Amanda menyanyikan lagu Koki Cilik bisa ditonton melalui link berikut ini: https://youtu.be/dNneIZA8_qQ?si=qVTE2dJ_xer74N0I
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)
