BANTAENG Teropongbarat.Co, – Video yang menunjukkan sejumlah waria sedang berpesta membuat heboh viral di media sosial (medsos). Diketahui pesta tersebut digelar di lantai 5 salah satu hotel di Kab Bantaeng pada Jum’at malam (16/6) sekitar pukul 19.00 WITA.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Bantaeng Ustadz Drs. Gafrawi Kadir angkat suara menanggapi viralnya aksi waria berpesta di salah satu hotel ternama di Bantaeng tersebut.
“Tidak pantas kontes waria digelar di Bumi Butta Toa (julukan kabupaten Bantaeng),” tegas Ketua MUI Bantaeng Gafrawi Kadir.
Dirinya menyebut kabupaten Bantaeng terkenal sebagai daerah yang religius dan mayoritas penduduknya menganut agama Islam, berakhlak dan berbudaya serta Kabupaten Bantaeng mempunyai misi satu desa satu hafiz qur’an itu menyesalkan sekaligus mengecam kejadian itu.
Ketua MUI kabupaten Bantaeng menegaskan, semua kalangan khususnya Majelis ulama mengecam aksi Kontes fashion show yang dilakukan oleh sejumlah waria.
Dia mengaku baru mengetahui adanya pesta waria itu setelah berita soal kejadian itu viral di medsos, kata Ketua MUI Kabupaten Bantaeng saat dikonfirmasi via WhatsApp, Sabtu (17/6).
Mantan Kepala urusan agama kecamatan Bissappu ini berharap Pemerintah kabupaten Bantaeng dapat segera mengambil tindakan atas kejadian itu agar tak terulang.
“Kita berharap kepada pihak-pihak terkait dalam hal ini pemerintah maupun kepolisian, agar persoalan ini diusut, setidaknya memberikan pengajaran kepada mereka untuk mengantisipasi jangan terulang lagi seperti itu di masa yang akan datang,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi waria (wanita pria) berlenggak lenggok layaknya model viral di media sosial dibubarkan oleh aparat hukum.
Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Bantaeng, Faisal S.Stp yang hadir dalam acara tersebut membubarkan karena dinilai panitia kontes tersebut tidak memiliki izin.
Menurut Faisal, dari hasil pemeriksaan anggota di lapangan ternyata pesta mereka hanyalah sebuah pesta ulang tahun salah seorang waria dari mereka. Kemudian, acara tersebut mereka rangkaikan dengan kontes busana waria agar terlihat ramai dikunjungi.
Selain tidak mengantongi izin, lomba busana Waria sangat bertentangan dengan adab dan adat yang masih kental dijunjung tinggi masyarakat Bantaeng, ucap Faisal. (Opick)