BANTAENG TEROPONG BARAT.COM, – Harga kebutuhan bahan pokok beberapa pekan terakhir, terutama beras melonjak. Di pasar sentral Bantaeng misalnya, harga perliter (753 gram) berada pada kisaran Rp 11.000 hingga Rp 12.000.
Sebagai makanan pokok masyarakat Bantaeng khususnya, kenaikan harga tersebut sangat berdampak pada pemenuhan kebutuhan hidup keluarga.
Masnawiyah, seorang perempuan paruh baya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci, mengaku terpaksa mengutang untuk menghidupi diri dan kedua anaknya.
“Sebelum terjadi kenaikan harga, Alhamdulillah kebutuhan kami sehari-hari terpenuhi. Tapi akhir-akhir ini, saya harus mengutang untuk mencukupi belanja dapur kami”, akunya.
Fenomena seperti ini lazim setiap terjadi kenaikan harga sembako, terutama makanan pokok.
Menyikapi masalah kenaikan harga, Pemkab Bantaeng melalui Dinas Ketahanan Pangan, menggelar pangan murah sekaligus sosialisasi harga pangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Ir Hj Rahmaniah, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bantaeng menyikapi lonjakan harga dengan menggelar pangan murah.
Adapun instansi dan lembaga yang terlibat dalam kegiatan ini yakni, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi Perdagangan dan UKM, Kelompok Tani dan lain-lain.
Acara yang dilaksanakan di Pantai Seruni, Rabu (28/2/2024), langsung diserbu warga. “Kegiatan pangan murah ini merupakan langkah mengantisipasi lonjakan dan sosialisasi harga pangan, sekaligus pengendalian situasi”, jelasnya.
Menurutnya, lonjakan harga ini terjadi menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. “Lonjakan harga ini terkait datangnya bulan suci Ramadhan”, katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Pemkab Bantaeng akan terus melakukan kegiatan seperti ini untuk menjaga stabilisasi harga dan pemenuhan pangan masyarakat.
Dipaparkan Kadis, Pemkab akan terus memantau ketersediaan pangan yang dijual dibawah harga pasar. “Artinya, masyarakat mau beli, ada pangan”, pungkasnya. (Opick)