Jakarta – Sejumlah Guru Besar dan Aliansi Mahasiwa menghadiri diskusi Menegakkan Konstitusi Memulihkan Peradaban Bangsa dan Hak Kewargaan di Gedung Imeri Fakultas Kedokteran UI – Salemba, Jakarta Pusat. Kamis, (14/03/2024).
Seperti diketahui, melalui berbagai kajian, riset, dan diskusi publik dari banyak kalangan termasuk para ilmuwan dan gerakan masyarakat sipil secara inter-dan-transdisiplin, nampak bahwa Indonesia saat ini sudah berubah dari negara hukum menjadi negara kekuasaan, melalui berbagai cara, dengan segala dampaknya yang berat bagi masyarakat luas saat ini dan di masa-masa yang akan datang.
Guru Besar UI Profesor Harkristuti Harkrisnowo dalam sambutannya mengingatkan bahwa acara tersebut bukan sekadar bersuara, tapi ingin suara tersebut bisa didengar supaya pemerintahan berjalan dengan baik. Menurutnya, kegiatan tersebut digelar untuk mengingatkan lagi api demokrasi yang mulai redup.
Republik ini sedang memasuki episode krisis peradaban (etika, nilai, dll), kerapuhan sistem politik, hukum beserta institusinya, sehingga berdampak pada pelemahan bidang-bidang penting bagi publik seperti pendidikan, kesehatan, sosial-budaya dan kerusakan lingkungan, serta tidak terdukungnya kegiatan penelitian dalam bidang sains, teknologi dan humaniora. Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia semacam mengalami stagnasi. Di saat yang sama, kebijakan-kebijakan pemerintah sering kali mengabaikan kritik dan masukan dari kaum intelektual.
Oleh karena itu Para Tokoh, intelektual, dan Guru Besar dari kampus perlu mendiskusikan bersama, kemudian memberi solusi yang penting bagi pemulihan dan masa depan bangsa ini.
Sementara itu, Suraya Afiff, Dosen Antropologi Fisip UI menyampaikan, ” Saya senang sekali dengan diskusi kali ini dihadiri oleh Guru Besar dan akademisi dari berbagai kampus, kita semua berkomitmen terus berjuang untuk menyuarakan panggilan moral karena demokrasi kita yang saat ini sedang tidak baik-baik saja,” ungkapnya.
Ia menambahkan, agar ke depannya suara gabungan dari berbagai elemen bangsa yang peduli dengan kondisi demokrasi kita saat ini baik itu di masyarakat sipil, kampus, dan pihak lainnya dapat saling bekerja sama demi untuk kepentingan seluruh masyarakat di Indonesia.
Kemudian, rangkaian acara dilanjutkan dengan para pembicara dari berbagai perwakilan kampus. Analisis akademik dan keilmuan itu diikuti oleh Prof. Harkristuti Harkrisnowo (UI), Prof. Sulistyowati Irianto (UI), Prof. Arie Fahrial Sjam (UI), Prof. Hariadi Kartodiharjo (IPB University), Prof. Andreas Santoso (IPB University), Prof. Hafid Abas (UNJ), Prof. Franz Magnis Soeseno (STF Driyarkara), Prof. Dwi Kristanto (STF Driyarkara), Faisal Basri (UI), Prof. Ma’mun Murod (UMJ), Prof. Saiful Mujani (UIN Syarif Hidayatullah), Bivitri Susanti (STH Jentera), Ubedilah Badrun (UNJ) dan Usman Hamid (Universitas Trisakti). Selain itu, perwakilan mahasiswa dari UI, IPB, dan UNJ juga turut hadir.