Teropongbarat.co||SAMOSIR – Bupati Samosir yang diwakili Staf Ahli Bupati Hut Isasar Simbolon mengikuti Rapat Koordinasi penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Aula Wira Pinandita Polres Samosir (27/06). Turut mendampingi Asisten I Tunggul Sinaga, Kadis Kominfo Immanuel Sitanggang, Kepala BPBD Sarimpol Manihuruk, KasatpolPP diwakili Ronalven Sinabariba dan para camat se-Kab. Samosir.
Rapat koordinasi penanggulangan karhutla ini dibuka secara resmi oleh Kapolres Samosir Yogie Hardiman, turut Dihadiri Dandim 02/10 TU yang diwakili Pabung, G Sebayang dan Kajari diwakili Daniel Tambunan.
Kapolres Samosir, Yogie Hardiman menekankan perlunya perhatian khusus bagi seluruh stakeholder dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan, “kita minta bantuan dari para Camat, Babinkamtibmas, Babinsa bekerjasama dengan Kepala Desa untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar dalam membuka lahan tidak dengan cara dibakar untuk menghindari terjadinya kebakaran” ujarnya.
Yogie juga meminta seluruh stakeholder agar bersinergi dan saling berkoordinasi secara intens jika ditemukan titik-titik api, agar kebakaran tidak meluas dan segera tertangani.
Hut Isasar Simbolon, mewakili Bupati Samosir menyampaikan bahwa persoalan kebakaran hutan dan lahan ini selalu terjadi setiap tahunnya. Beliau meminta peran penting dari Manggala Agni selaku lembaga yang bertugas langsung menangai kebakaran hutan agar lebih aktif dan memaksimalkan potensinya dalam menangani kebakaran hutan dan lahan di Samosir. “Kami meminta Manggala Agni selaku lembaga yang khusus menangani kebakaran hutan lebih proaktif dalam menangani karhutla, kami juga meminta agar Manggala Agni mengajak pegawai kehutanan yang ada di Samosir agar turut serta membantu penanganan karhutla ini” ujarnya.
Hut Isasar juga meminta agar seluruh stakeholder terkait mengutamakan pencegahan daripada pemadaman, “mewakili Pemerintah Kabupaten Samosir, kami meminta lebih mengutamakan pencegahan, terutama karena Kabupaten Samosir merupakan KSPN dan juga Kawasan Geopak Kaldera Toba. Sangat perlu kita jaga dan kita rawat kelestariannya”, pungkasnya.
Sementara Pabung G Sebayang mewakili Dandim 0210 TU menyampaikan agar dibuat gelar pasukan supaya Kabupaten Samosir mengetahui potensi yang dimiliki dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dilapangan pada saat penanganan karhutla.
Kajari samosir yang diwakili Daniel Tambunan menekankan bahkan Kejaksaan RI sangat mendukung kegiatan penanganan Karhutla ini, beliau menyampaikan bahwa karhutla ini juga sudah merupakan atensi dari Kejaksaan Agung, dan sudah diperintahkan jika ditemukan adanya oknum pembakar hutan supaya dituntut setinggi-tingginya untuk menimbulkan efek jera.
Rapat koordinasi yang membahas tentang pencegahan Karhutla ini, diisi dengan pemaparan dari Polres Samosir, Manggala Agni, BPBD Samosir dan SatpolPP.
Di akhir rapat, Kapolres Samosir menyimpulkan bahwa penanganan karhutla ini akan lebih maksimal jika seluruh stakeholder selalu berkomunikasi dan saling memberi informasi. Supaya mengutamakan pencegahan daripada penanganan. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara pembukaan lahan dan pemanfaatan jerami agar tidak dibakar. Agar melakukan sosialisasi terus menerus, sehingga pesan-pesan pencegahan Karhutla sampai kepada seluruh masyarakat Samosir.
(Timbul.S)