BANDA ACEH – Muzakir Manaf (Muallem), Ketua Partai Aceh dan ketua KPA, yang juga menjadi calon gubernur Aceh periode 2024-2029, kini tengah mempertimbangkan beberapa nama untuk menjadi pendampingnya. Salah satu nama yang santer dibicarakan adalah Prof. Marniati, seorang akademisi dan rektor kampus terkemuka di Aceh. Keterwakilan suara perempuan, yang menjadi pemilih terbanyak dalam Pilkada Aceh nantinya, memberikan peluang besar bagi Muallem jika memilih sosok seperti Prof. Marniati.
Prof. Marniati dikenal sebagai seorang akademisi yang visioner dan memiliki rekam jejak yang cemerlang di dunia pendidikan. Dengan latar belakang tersebut, Marniati diyakini mampu membawa berbagai inovasi dan program unggulan yang akan membantu mengakselerasi pembangunan di Aceh. Berikut adalah dua belas program unggulan yang akan dibawa Prof. Marniati jika berduet dengan Muallem:
1. Membuka Kawasan Industri Baru: Program ini bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran di Aceh. Kawasan industri baru akan dikembangkan di berbagai daerah strategis di Aceh untuk menarik investasi lokal dan asing.
2. Pembangunan Industri Elektronik: Industri ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Aceh dalam bidang teknologi dan menghasilkan produk-produk elektronik berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar global.
3. Pembangunan Industri Motor Listrik dan Tenaga Surya: Marniati ingin mendorong penggunaan energi terbarukan melalui pembangunan industri motor listrik dan tenaga surya. Program ini juga sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon.
4. Pembangunan Industri Obat dan Kosmetik: Industri ini akan memanfaatkan kekayaan alam Aceh, seperti tanaman herbal, untuk memproduksi obat-obatan dan kosmetik yang berkualitas tinggi.
5. Pembangunan Industri Pertanian: Marniati berencana untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan menerapkan teknologi modern dan memberikan pelatihan kepada para petani.
6. Pembangunan Industri Kelautan: Aceh memiliki potensi kelautan yang besar. Pembangunan industri kelautan akan fokus pada pengolahan hasil laut dan peningkatan kesejahteraan nelayan.
7.Industri Pengolahan Sawit dan Kopi: Industri ini akan memaksimalkan potensi perkebunan sawit dan kopi di Aceh, serta meningkatkan nilai tambah produk-produk tersebut sebelum dipasarkan.
8. Industri Pengolahan Pemberdayaan Sumber Daya Alam dan Mineral: Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah. Industri ini akan fokus pada pengolahan sumber daya alam dan mineral secara berkelanjutan.
9. Mengembangkan Industri Pendidikan Tinggi dan Pendidikan Islam: Marniati akan mengembangkan sektor pendidikan dengan membangun lebih banyak institusi pendidikan tinggi dan pusat pendidikan Islam.
10. Pembangunan Industri Peternakan untuk Produk Halal Ekspor dan Kebutuhan Lokal: Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi peternakan dengan standar halal yang tinggi, baik untuk kebutuhan lokal maupun ekspor.
11. Membangun Industri UMKM Berbasis Kebutuhan Produk yang Dibutuhkan dalam Negeri dan Dunia: Marniati ingin mendorong perkembangan UMKM dengan fokus pada produk-produk yang memiliki permintaan tinggi di pasar domestik dan internasional.
12. Membangun Industri Berbasis Sumber Daya Alam Setempat dari Hulu ke Hilir: Program ini akan memaksimalkan potensi sumber daya alam setempat dengan membangun industri yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Saiful Mulki, seorang analis politik, menilai bahwa duet Muallem dengan Marniati akan menjadi pasangan yang ideal dan memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilkada Aceh 2024. “Pasangan ini memadukan kekuatan akademisi dan politisi, yang merupakan kombinasi yang sangat dibutuhkan untuk memimpin Aceh ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Saiful juga mencatat bahwa banyak kaum milenial yang menginginkan duet Muallem dengan Marniati. “Kaum milenial melihat Marniati sebagai figur yang inovatif dan progresif, sementara Muallem dikenal sebagai politisi berpengalaman yang memiliki jaringan kuat,” tambahnya.
Dukungan dari berbagai kalangan masyarakat terhadap duet ini semakin menguat. “Ini adalah pasangan yang banyak massa dan diterima oleh masyarakat Aceh. Mereka memiliki visi yang jelas dan program yang konkret untuk memajukan Aceh,” pungkas Saiful.