SAMPANG _ TEROPONG BARAT _ Berlangsung di Aula Rumah Sakit Moh. Zyn (RSMZ), sebanyak 100 peserta dari berbagai Tenaga Kesehatan se-Madura mengikuti Simposium dan Workshop Neurologi Pelayanan Stroke Terkini., Sabtu (31/08/2024).
Plt. Dirut RSMZ, Dr. Bhakti Setiyo Tunggal sebagi Keynote Speaker menghadirkan tiga (3) Narasumber sekaligus diacara tersebut, antaranya dr. Jamilah, Sp. N, ahli deteksi gangguan tidur dengan pemeriksaan Polisonografi, dan dr. R. FX. Berjanto, T. Sp. S ahli Hyperacute Ischemic stroke management (code stroke) serta L. Makbul Anam, S.Kep.Ns ahli perawatan pasien stroke dirumah untuk mencegah komplikasi stroke.
Dikonfirmasi disela-sela acara berlangsung, dr. Bhakti menjelaskan, acara ini adalah inovasi RSMZ berupaya mencegah dan mengurangi angka penyakit saraf, dan kejadian stroke dari pesakitan hingga kematian akibat stroke di wilayah kabupaten Sampang dan Madura umumnya.
Selain itu, acara ini upaya penguatan wawasan, yang memprioritaskan tenaga kesehatan di internal RSMZ Sampang. Dimana Simposium dan Workshop juga di hadiri peserta dari segenap tenaga kesehatan dari seluruh Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Se-kabupaten Sampang dan dokter atau tenaga kesehatan dari tiga kabupaten yang ada di Madura lainnya, yaitu tenaga kesehatan dari Sumenep, Pamekasan dan Bangkalan.
Menariknya, dari jumlah 100 peserta yang terbatas tersebut, awalnya memprioritaskan dari wilayah Madura saja, namun juga dihadiri peserta dari Surabaya. Meskipun syarat peserta harus ber-skt kementerian kesehatan (Kemenkes RI) sesuai prosedur yang ada.
Selain itu, acara simposium dan Workshop ini adalah sarana promosi RSMZ, bahwasanya saat ini telah bisa melayani pasien stroke yang bisa disembuhkan, dan setidaknya mengurangi dampak cacat akibat stroke
Ditempat yang sama, dr. R. FX. Berjanto selaku narasumber mengaku senada dengan hal yang disampaikan Plt Dirut RSMZ, dr. Bhakti.
Pihaknya ini berharap seluruh dokter dan tenaga kesehatan lainnya bisa lebih paham dan berwawasan, serta tanggap dalam menangani pasien stroke, maupun masih gejala ringan, agar segera merujuk pasien dimaksud ke RSMZ agar segera ditangani dan disembuhkan.
Adapun gejala-gejala terindikasi akan mengalami stroke, antaranya otot lemah atau kaku hingga sulit berjalan, penglihatan kabur, kelelahan dan vertigo, sering kesemutan, sulit bicara, kebas hingga otot lemas dan sebagainya.
Adapun Penyebabnya Hipertensi, diabetes, kolesterol, obesitas dan gangguan jantung, ungkap dr. R. FX. Berjanto.
Untuk itu, dr. R. FX. Berjanto menjamin dengan terapi trombolisis ini bisa menyembuhkan dengan waktu 4-6jam saja, kalaupun parah, setidaknya bisa mencegah kecacatan.
Dan perlu diketahui, terapi trombolisis ini, khusus di Madura hanya ada satu-satunya di RSMZ Kabupaten Sampang.
Ditambahkan dr. R. FX. Berjanto, pihaknya menghimbau kepada masyarakat, harus menjaga pola hidup sehat, makan dan minum yang teratur, Istirahat dan olahraga yang cukup.
Kembali dr. Bhakti menjelaskan, adapun angka pesakitan 10% perseribu setiap tahunnya. Dimana angka kematian akibat stroke cukup tinggi, sebagaimana seluruh Indonesia tercatat 10%, tertinggi, terletak di Jawa Timur dan nasional.
Menghawatirkan, saat ini pasien stroke terdapat pada usia 50 tahun ke atas, padahal sebelumnya tercatat diatas usia 60 tahun.
Dan pengobatan pasien menderita stroke, Pembiayaannya gratis melalui BPJS atau program UHC Pemerintah Kabupaten Sampang.(Red).