ABDYA – Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) atau sering digelar dengan negeri “breuh sigupai” adalah sebuah kabupaten yang yang sudah berkembang maju sejak dikukuhkan sebagai kabupaten sendiri dan berpisah dengan induknya kabupaten Aceh selatan pada tahun 2002. Setelah 22 tahun setidaknya Abdya telah dipimpin oleh 2 Bupati, dan 4 Penjabat Bupati.
Sebagai daerah yang relatif baru Abdya telah mengepak sebagai salah satu kabupaten yang berkembang, namun pembangunan Abdya tidak bisa hanya mengandalkan pada sektor pertanian dan perdagangan saja untuk dapat menjalankan pembangunan yg berkelanjutan Abdya butuh sosok yang memiliki rekam jejak, visi-misi, serta kemampuan dalam memimpin & menyelesaikan berbagai permasalahan, serta dukungan sosial yang kuat dari Masyarakat setempat.
Ketua persatuan alumni Turki, Darlis Aziz kepada media ini menyampaikan bahwa sosok Dr. Safaruddin, MSP merupakan salah satu sosok yang relevan untuk kondisi perubahan Abdya kedepan yang lebih baik. Apalagi melihat rekam jejak baik dari segi pendidikan, loyalitas, dan jabatan yang di emban oleh Bg Safar sangat patut diapresiasi di usia yang relatif sangat muda.
Sosok Muda dan Perubahan merupakan salah nilai jual yang dimiliki oleh Bang Safar dan tidak dimiliki oleh calon lain yang akan berkompetisi saat ini. Apalagi melihat rekam jejak calon selain Bg safar, dimana semua calon yang ada adalah kelanjutan dari rezim lama dan telah kita lihat hasil kinerja mereka selama ini. Jadi menurut saya ini adalah saatnya perubahan, Kata Darlis.
Sementara itu pengusaha sukses asal Abdya Khairan Husaini, Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis PW Muhammadiyah yang juga Ketua Asosiasi Petani Sawit Indonesia (APKASINDO) Provinsi Aceh mengatakan bahwa konsep pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) diperlukan terobosan pada upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai sektor strategis seperti pertanian, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Beberapa poin penting dalam konsep pembangunan Abdya adalah pembangunan fasilitas infrastruktur pertania dimana Abdya dikenal sebagai daerah agraris, sehingga sektor pertanian menjadi prioritas utama. Selama menjabat sebagai wakil Ketua DPRA, Safaruddin telah membawa pulang pokok pikiran (pokir) yang sangat positif terhadapa arus sirkulasi dan transportasi pertanian dengan pembangunan jalan ke jalur kawasan pertanian di pelosok Abdya.
Putra asli Abdya ini menambahkan bahwa
Keberpihakan Safar kepada masyarakat Abdya juga tampak dalam berbagai program yang digelontorkan baik dalam program kepemudaan, sosial dan infrastruktur. Semua hal ini bisa kita lihat dalam buku anggaran dalam DIPA pembangunan Aceh tahun 2019-2024.
Dan saya sangat yakin, “setiap orang memiliki masanya, dan setiap masa ada orang, saat ini Saya kira merupakan masanya saudara Safaruddin” tutup Khairan yang biasa disapa Om Key ini.