Banda Aceh, teropongbarat.co. Andalas Forum lV 2023 melalui Gabungan Pengusaha Kepala Sawit Aceh, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan korporatisasi bagi petani Sawit. Acara digelar 19-20 Oktober 2023 di Hermes One Palace Hotel, Banda Aceh.(19/10).
Tampak Hadir Ketua Gabungan pengusaha Sawit Aceh, ketua GAPKI Sumut, mewakili Gubernur Aceh, Ketua DPW APKASINDO (Asosiasi Petani SAWIT Indonesia) dan seluruh pengurus Apkasindo Aceh perkabupaten Kota. Terlihat juga unsur Mahasiswa Aceh BPDPKS ikut dalam acara Andalas Forum lV tersebut.
Netap Ginting dan Antoni Tinendung mewakili Petani Sawit Kota Subulussalam ikut menyampaikan gagasannya saat sesi seminar yang berlangsung selama dua Hari di hotel hermes Balace Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Peningkatan Kapasitas usaha perkebunan sawit berkelanjutan menjadi prioritas bagi peningkatan kesejahteraan para petani sawit kita” Kata Netap Ginting ketua Asosiasi Petani Sawit Kota Subulussalam saat sesi Isoma kegiatan andalas forum lV sebagai salah satu peserta seminar yang digelar tersebut.
Untuk merevisi Permentan nomor 01 tahun 2018 tentang pedoman penetapan harga TBS karena tidak relevan lagi, contohnya harga CPO saat ini 11300 harusnya harga TBS 2400 tapi faktanya harga TBS masih dibawah 2000 di pabrik kelapa sawit.Ujar Netap Ginting dipenyampaian usulannya.
DPD Apkasindo juga mendorong para petani agar terus menjalin pola kemitraan pada Pabrik Kelapa Sawit, karena ini dapat melindungi harga TBS (tandan buah segar)Sawit bagi petani.
“Tidak hanya itu, perlindungan harga TBS petani, kemitraan dan konswekensinya bagi usaha keberlanjutan petani Sawit menjadi fokus substansi dalam pembahasan di Forum Andalas ini’ jelas Netap Ginting ketua Apkasindo Kota Subulussalam.
Sejumlah gagasan penting yang disampaikan Nara Sumber dari Gabungan Pengusaha sawit, BPDPKS dan Kadis perkebunan Aceh menekankan Hilirisasi, Korporatisasi Petani Sawit, yang pada intinya meningkatkan kesejahteraan bagi para petani Aceh.//Anton Tinendung**