BANDA ACEH – Ketua Barisan Muda Aceh (BMA), Rahmad Rinaldi, menyuarakan harapan agar kursi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) diisi oleh perwakilan dari wilayah Barat Selatan. Menurutnya, sudah saatnya daerah tersebut mendapatkan posisi strategis dalam kepemimpinan DPRA.
Rahmad menegaskan bahwa pada Pilkada 2024 lalu, wilayah Barat Selatan berperan besar dalam kemenangan pasangan Muallem-Dek Fadh di seluruh kabupaten yang ada di kawasan tersebut. Dengan kontribusi besar ini, ia menilai wajar jika ada keterwakilan dari Barat Selatan di pucuk pimpinan legislatif Aceh.
Saat ini, Ketua DPRA dijabat oleh Zulfadli dari Partai Aceh yang berasal dari Dapil III Bireuen. Menurut Rahmad, sejak terbentuknya DPRA, belum pernah ada figur dari Barat Selatan yang menduduki posisi tersebut. Oleh karena itu, BMA mendorong agar periode mendatang ada perubahan dalam kepemimpinan DPRA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini bukan sekadar soal daerah, tapi juga soal pemerataan representasi. Sudah saatnya Barat Selatan memiliki kesempatan untuk memimpin DPRA agar aspirasi masyarakat dari wilayah ini lebih terakomodasi,” ujar Rahmad.
“Untuk mengimbangi pemerintahan eksekutif dan legislatif perlu adanya keseimbangan antara Gubernur Aceh berasal dari wilayah pase dan Wakil Gubernur Aceh dari pidie serta Ketua DPRA dari Barat Selatan. Maka dari itu saatnya barsela memimpin kursi nomor satu di DPRA”, tambah Rahmad.
Yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRA sebelumnya diantaranya, Hasbi Abdullah (Pidie), tgk Muharrudin (Aceh utara), Sulaiman (Aceh utara), Dahlan Jamaluddin (Pidie Jaya), Pon Yahya (aceh utara), Zulfadli (Bireun).
BMA berharap Partai Aceh dan partai politik lainnya mempertimbangkan usulan ini dengan serius. Dengan keterwakilan dari Barat Selatan, diharapkan kebijakan-kebijakan yang lahir dari DPRA bisa lebih mencerminkan kepentingan seluruh wilayah di Aceh secara merata.